31 kampung iklim di Semarang lolos penilaian nasional
Selasa, 12 Desember 2023 9:54 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Bambang Suranggono bersama para perwakilan kampung iklim. (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menyebutkan 31 kampung iklim lolos penilaian nasional dan meraih peringkat madya, utama, dan lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Di Semarang ada 97 kampung iklim. Jadi, yang kemarin berhasil lolos ke peringkat madya, utama, dan lestari ada 31 kampung," kata Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suranggono di Semarang, Senin.
Program Kampung iklim adalah program yang memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi.
Kampung iklim untuk kategori lestari nasional, kata dia, diraih Rukun Warga (RW) 3 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik Semarang, yang selama ini menjadi pembina kampung proklim yang lainnya.
"Penghargaan yang pertama diraih oleh RW 3 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, yaitu kategori lestari tingkat nasional. Kebetulan, RW 3 Pedalangan ini sudah menjadi pembina kampung iklim yang lain," katanya.
Selanjutnya, kata dia, Kelurahan Tanjung Mas yang sebelumnya kategori madya juga berhasil mendapatkan penilaian yang baik dari pusat sehingga meraih penghargaan kampung iklim peringkat utama.
"Jadi, Kelurahan Tanjung Mas ini setelah meraih kampung iklim untuk tingkat madya, kini berdasarkan penilaian dari pusat mendapatkan tingkat utama," katanya.
Untuk 29 kampung iklim lainnya, kata Bambang, mendapatkan penghargaan tingkat madya nasional.
Pada tahun depan, Bambang berharap semakin banyak kampung iklim, setidaknya ada satu kampung iklim paling rendah di tingkat RW dan paling tinggi di tingkat kelurahan.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi masyarakat, baik di tingkat RW maupun kelurahan yang selama ini sudah menjaga wilayahnya dalam kaitan pengelolaan lingkungan hidup dengan baik.
"Ini tentunya bisa menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya yang belum mendapatkan penghargaan. Ini juga sebenarnya dalam upaya untuk pencegahan dini, seperti banjir. Apalagi ini masuk musim hujan," katanya.
Pemerintah Kota Semarang, kata dia, memberikan Apresiasi Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Strata Nasional Kota Semarang terhadap 31 wilayah di tingkat RW dan kelurahan tersebut.
"Harapannya, kampung iklim terus bertambah, bisa menjaga wilayah dengan baik dan tentunya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.
"Di Semarang ada 97 kampung iklim. Jadi, yang kemarin berhasil lolos ke peringkat madya, utama, dan lestari ada 31 kampung," kata Kepala DLH Kota Semarang Bambang Suranggono di Semarang, Senin.
Program Kampung iklim adalah program yang memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi.
Kampung iklim untuk kategori lestari nasional, kata dia, diraih Rukun Warga (RW) 3 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik Semarang, yang selama ini menjadi pembina kampung proklim yang lainnya.
"Penghargaan yang pertama diraih oleh RW 3 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, yaitu kategori lestari tingkat nasional. Kebetulan, RW 3 Pedalangan ini sudah menjadi pembina kampung iklim yang lain," katanya.
Selanjutnya, kata dia, Kelurahan Tanjung Mas yang sebelumnya kategori madya juga berhasil mendapatkan penilaian yang baik dari pusat sehingga meraih penghargaan kampung iklim peringkat utama.
"Jadi, Kelurahan Tanjung Mas ini setelah meraih kampung iklim untuk tingkat madya, kini berdasarkan penilaian dari pusat mendapatkan tingkat utama," katanya.
Untuk 29 kampung iklim lainnya, kata Bambang, mendapatkan penghargaan tingkat madya nasional.
Pada tahun depan, Bambang berharap semakin banyak kampung iklim, setidaknya ada satu kampung iklim paling rendah di tingkat RW dan paling tinggi di tingkat kelurahan.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi masyarakat, baik di tingkat RW maupun kelurahan yang selama ini sudah menjaga wilayahnya dalam kaitan pengelolaan lingkungan hidup dengan baik.
"Ini tentunya bisa menjadi contoh bagi lingkungan sekitarnya yang belum mendapatkan penghargaan. Ini juga sebenarnya dalam upaya untuk pencegahan dini, seperti banjir. Apalagi ini masuk musim hujan," katanya.
Pemerintah Kota Semarang, kata dia, memberikan Apresiasi Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Strata Nasional Kota Semarang terhadap 31 wilayah di tingkat RW dan kelurahan tersebut.
"Harapannya, kampung iklim terus bertambah, bisa menjaga wilayah dengan baik dan tentunya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BRI pulihkan ekosistem dan lawan perubahan iklim melalui program BRI Menanam - Grow & Green
05 June 2024 19:35 WIB
Kilang Cilacap hijaukan Pantai Teluk Penyu untuk mitigasi perubahan iklim
25 February 2024 15:47 WIB
RU 4 Goes to School, cara Kilang Cilacap tanamkan perilaku bijak merespons perubahan iklim
17 February 2024 14:36 WIB