Bawaslu Semarang awasi 525 penyortir lipat surat suara
Kamis, 11 Januari 2024 8:48 WIB
Proses sortir lipat surat suara yang berlangsung di Gudang Logistik KPU Kota Semarang. ANTARA/HO-Bawaslu Kota Semarang
Semarang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang melakukan pengawasan secara melekat terhadap 525 penyortir surat suara di Gudang Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Bawaslu tetap memastikan agar proses sortir lipat secara teliti. Jika ada surat suara yang sobek ataupun salah cetak, penyortir segera melaporkan ke petugas KPU," kata anggota Bawaslu Kota Semarang Euis Noor Faoziah di Semarang, Rabu.
Menurut dia, pengawasan sortir lipat untuk memetakan surat suara yang baik dan rusak, serta memastikan penyortir lipat bertugas sesuai dengan aturan dan mematuhi tata tertib yang diberlakukan KPU Kota Semarang.
Setiap hari, kata Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu Kota Semarang itu, ada jajaran pengawas pemilu yang melakukan pengawasan secara melekat terhadap penyortir lipat surat suara.
Ia mengatakan bahwa pengawasan sortir lipat penting guna memastikan agar tidak terjadi kesalahan distribusi surat suara sesuai dengan TPS maupun potensi tertukar surat suara. Hal ini harus sesuai peruntukan daerah pemilihan (dapil).
"Kami awasi secara melekat terhadap 105 tim yang bertugas. Setiap tim ada lima orang petugas sehingga total 525 penyortir," katanya.
Sejauh ini, kata dia, belum terdapat pelanggaran karena pengawas pemilu dan pelaksana berkomitmen untuk bersinergi bersama-sama mengawal tata tertib dan tata cara pelaksanaan sortir lipat sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 1395.
Setelah melakukan pengawasan setiap harinya, kata dia, petugas yang mengawasi juga harus memastikan jumlah rekapitulasi harian sebagai data yang harus dipastikan progres kerja setiap harinya.
Dengan pengawasan secara melekat, Euis berharap proses sortir lipat akan tertata dengan baik sehingga saat didistribusikan ke masing masing TPS akan tepat jenis, tepat jumlah, tepat sasaran, dan proporsional sesuai dengan kebutuhan.
Sebelumnya, KPU Kota Semarang telah mengerahkan sebanyak 525 penyortir surat suara yang terbagi dalam 105 tim untuk melakukan proses sortir lipat surat suara untuk Pemilihan Umum 2024.
Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyebutkan setiap tim yang beranggotakan masing-masing lima orang bertugas melakukan sortir lipat surat suara selama 15 hari, mulai Rabu (3/1) lalu.
Setiap petugas sortir (penyortir) lipat harus memeriksa kondisi surat suara dan dipastikan dalam kondisi baik sebelum dilipat, misalnya tidak ada gambar yang buram atau tulisan tidak jelas.
"Mereka harus membuka terlebih dahulu, melihat gambarnya apa ada yang buram, warnanya bagaimana, apa ada yang salah. Apakah ada yang cacat, seperti bekas bolong," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Baca juga: Bawaslu Gorontalo ungkap potensi pelanggaran kunjungan Anies Baswedan
"Bawaslu tetap memastikan agar proses sortir lipat secara teliti. Jika ada surat suara yang sobek ataupun salah cetak, penyortir segera melaporkan ke petugas KPU," kata anggota Bawaslu Kota Semarang Euis Noor Faoziah di Semarang, Rabu.
Menurut dia, pengawasan sortir lipat untuk memetakan surat suara yang baik dan rusak, serta memastikan penyortir lipat bertugas sesuai dengan aturan dan mematuhi tata tertib yang diberlakukan KPU Kota Semarang.
Setiap hari, kata Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat Bawaslu Kota Semarang itu, ada jajaran pengawas pemilu yang melakukan pengawasan secara melekat terhadap penyortir lipat surat suara.
Ia mengatakan bahwa pengawasan sortir lipat penting guna memastikan agar tidak terjadi kesalahan distribusi surat suara sesuai dengan TPS maupun potensi tertukar surat suara. Hal ini harus sesuai peruntukan daerah pemilihan (dapil).
"Kami awasi secara melekat terhadap 105 tim yang bertugas. Setiap tim ada lima orang petugas sehingga total 525 penyortir," katanya.
Sejauh ini, kata dia, belum terdapat pelanggaran karena pengawas pemilu dan pelaksana berkomitmen untuk bersinergi bersama-sama mengawal tata tertib dan tata cara pelaksanaan sortir lipat sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 1395.
Setelah melakukan pengawasan setiap harinya, kata dia, petugas yang mengawasi juga harus memastikan jumlah rekapitulasi harian sebagai data yang harus dipastikan progres kerja setiap harinya.
Dengan pengawasan secara melekat, Euis berharap proses sortir lipat akan tertata dengan baik sehingga saat didistribusikan ke masing masing TPS akan tepat jenis, tepat jumlah, tepat sasaran, dan proporsional sesuai dengan kebutuhan.
Sebelumnya, KPU Kota Semarang telah mengerahkan sebanyak 525 penyortir surat suara yang terbagi dalam 105 tim untuk melakukan proses sortir lipat surat suara untuk Pemilihan Umum 2024.
Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom menyebutkan setiap tim yang beranggotakan masing-masing lima orang bertugas melakukan sortir lipat surat suara selama 15 hari, mulai Rabu (3/1) lalu.
Setiap petugas sortir (penyortir) lipat harus memeriksa kondisi surat suara dan dipastikan dalam kondisi baik sebelum dilipat, misalnya tidak ada gambar yang buram atau tulisan tidak jelas.
"Mereka harus membuka terlebih dahulu, melihat gambarnya apa ada yang buram, warnanya bagaimana, apa ada yang salah. Apakah ada yang cacat, seperti bekas bolong," kata Nanda, sapaan akrabnya.
Baca juga: Bawaslu Gorontalo ungkap potensi pelanggaran kunjungan Anies Baswedan
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024