Solo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surakarta mengimbau masyarakat agar menjadikan masa tenang untuk kontemplasi (renungan) jelang hari pencoblosan pada Pilpres, Rabu (14/2).

"Imbauan kami kepada masyarakat Solo agar masa tenang ini jadi kontemplasi bagi pemilih setelah peserta Pemilu menawarkan visi misi program kerja," kata Ketua Bawaslu Kota Surakarta Budi Wahyono di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Dengan waktu untuk merenungkan diri tersebut diharapkan masyarakat bisa memilih calon presiden dan calon wakil presiden sesuai dengan hati nurani masing-masing tanpa dicederai oleh politik uang.

"Nanti mungkin masyarakat bisa memilih sesuai dengan hati nurani tanpa intimidasi yang mencederai, seperti pemberian sembako dan sebagainya," katanya.

Selain memberikan imbauan kepada masyarakat, pihaknya juga memastikan tim kampanye masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden untuk menaati aturan yang berlaku.

"Dengan tim kampanye, kami senantiasa memberikan pemahaman apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk meminimalisasi kecurangan," katanya.

Terkait dengan kecurangan, ia juga memastikan hingga saat ini Bawaslu tidak menemukan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh masing-masing Paslon.

Sementara itu, mengenai alat peraga kampanye (APK), sesuai dengan aturan maka selama tanggal 11-13 Februari tidak boleh ada kegiatan kampanye, termasuk pemasangan APK.

"Kemudian untuk APK di Solo agar bisa ditertibkan sampai nanti H-1, semua bersih dan tidak ada APK yang terpasang," katanya.

Ia mengatakan pada penertiban APK, Bawaslu berkoordinasi dengan instansi terkait, di antaranya Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Perhubungan.

"Kami juga di-backup TNI/Polri dan Linmas. Kami juga minta panwascam kelurahan sampai dengan rekan di bawah untuk memastikan menurunkan APK yang ada di Kota Solo," katanya.