Jelang Idul Adha, permintaan arang tempurung kelapa meningkat
Sabtu, 1 Juni 2024 18:24 WIB
Pekerja memproses pembuatan briket arang tempurung kelapa di Dusun Beji Kidul, Kelurahan Walitelon Utara, Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Permintaan arang tempurung kelapa menjelang Idul Adha 1445 Hijriah/2024 di Temanggung, Jawa Tengah, meningkat dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Produsen arang tempurung kelapa di Dusun Beji Kidul, Kelurahan Walitelon Utara, Kecamatan Temanggung, Ifan Ristianto, di Temanggung, Sabtu, menyampaikan permintaan arang tempurung kelapa menjelang Idul Adha mencapai satu ton per hari.
"Pada hari-hari biasa rata-rata permintaan ke kami 3-5 kuintal, tetapi menjelang Idul Adha ini bisa satu ton per hari dan ini kami berusaha memenuhi permintaan pasar," katanya.
Ia menuturkan untuk pasaran arang saat ini di pasaran lokal Temanggung dan beberapa kota sekitar, seperti Magelang, Kendal, dan Dieng (Wonosobo).
Menurut dia, rata-rata untuk sementara produksi baru bisa mencapai tiga hingga lima kuintal kering dalam kemasan setiap hari.
"Briket arang dengan harga Rp5.500 per kilogram bisa diambil di lokasi atau bisa kami antar sesuai alamat yang dituju," katanya.
Ia menjelaskan untuk bahan-bahan pembuatan briket arang dia mengambil dari beberapa kota di Jawa Tengah antara lain Semarang dan Pati, di sana banyak sekali pengusaha-pengusaha pembakaran tempurung kelapa.
"Kelebihan menggunakan briket arang tempurung kelapa waktu pembakaran asapnya tidak terlalu banyak, tidak keluar api pada saat dikipas atau tidak ada percikan bara api dan lebih awet dalam satu kilogram bisa bertahan tiga sampai empat jam," katanya.
Produsen arang tempurung kelapa di Dusun Beji Kidul, Kelurahan Walitelon Utara, Kecamatan Temanggung, Ifan Ristianto, di Temanggung, Sabtu, menyampaikan permintaan arang tempurung kelapa menjelang Idul Adha mencapai satu ton per hari.
"Pada hari-hari biasa rata-rata permintaan ke kami 3-5 kuintal, tetapi menjelang Idul Adha ini bisa satu ton per hari dan ini kami berusaha memenuhi permintaan pasar," katanya.
Ia menuturkan untuk pasaran arang saat ini di pasaran lokal Temanggung dan beberapa kota sekitar, seperti Magelang, Kendal, dan Dieng (Wonosobo).
Menurut dia, rata-rata untuk sementara produksi baru bisa mencapai tiga hingga lima kuintal kering dalam kemasan setiap hari.
"Briket arang dengan harga Rp5.500 per kilogram bisa diambil di lokasi atau bisa kami antar sesuai alamat yang dituju," katanya.
Ia menjelaskan untuk bahan-bahan pembuatan briket arang dia mengambil dari beberapa kota di Jawa Tengah antara lain Semarang dan Pati, di sana banyak sekali pengusaha-pengusaha pembakaran tempurung kelapa.
"Kelebihan menggunakan briket arang tempurung kelapa waktu pembakaran asapnya tidak terlalu banyak, tidak keluar api pada saat dikipas atau tidak ada percikan bara api dan lebih awet dalam satu kilogram bisa bertahan tiga sampai empat jam," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
"Melayani Dengan Sepenuh Hati", RSUD Pandan Arang Boyolali naik tipe B
07 February 2021 16:18 WIB, 2021
RSUD Pandan Arang Boyolali tambah satu bangsal untuk pasien COVID-19
22 January 2021 11:47 WIB, 2021
Drama musikal "Calon Arang" yang dipentaskan pelajar sihir masyarakat Hangzhou
08 June 2018 14:52 WIB, 2018