Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas Sulistiono mengatakan pihaknya terus berupaya untuk memastikan hewan kurban di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bebas dari penyakit menular.

"Kami terus meningkatkan pemantauan terhadap ternak khususnya yang dijadikan sebagai hewan kurban khususnya sapi, kambing, dan domba," kata Sulistiono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Ia mengatakan pemantauan serta pemeriksaan kesehatan ternak tersebut dilakukan di empat pasar hewan dan sekitar 20 tempat penampungan sementara hewan kurban yang tersebar di wilayah Banyumas.

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, hingga saat ini belum ditemukan adanya hewan kurban khususnya yang mengidap penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease/LSD), serta antraks.

"Kami juga memberi pengobatan penyakit-penyakit ringan pada ternak dengan harapan hewan kurban itu segera sembuh setelah diobati," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga memantau lalu lintas ternak dengan memeriksa kesehatan hewan kurban yang didatangkan dari luar wilayah Banyumas.

Terkait dengan ketersediaan hewan kurban di Banyumas, dia mengatakan berdasarkan hasil pendataan tersedia sebanyak 9.186 sapi, 130 kerbau, 58.357 kambing, dan 5.269 domba.

Sementara pada Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, kata dia, perkiraan jumlah hewan kurban yang dibutuhkan sebanyak 5.946 sapi, 3 kerbau, 9.453 kambing, dan 439 domba.

"Jika melihat data kebutuhan hewan kurban tahun lalu, ketersediaan ternak untuk kurban pada Idul Adha tahun ini dalam posisi aman," kata Sulistiono.

Berdasarkan data Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Banyumas Tahun 2023, jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah terdiri atas sapi sebanyak 5.464 ekor dan kambing sebanyak 8.536 ekor.

Baca juga: Polres Pemalang tingkatkan patroli antisipasi pencurian hewan kurban