Siapkan kader, Kemenkumham gembleng 334 Taruna Poltekip di Nusakambangan
Kamis, 13 Juni 2024 18:30 WIB
Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 55 selama 4 bulan ke depan akan menjalani magang dan Satriya Sancaya Karyadhika di Pulau Nusakambangan. Dok. Kemenkumham Jateng
Semarang (ANTARA) - Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 55 selama 4 bulan ke depan akan digembleng dengan menjalani magang dan Satriya Sancaya Karyadhika di Pulau Nusakambangan.
Pembukaan program tersebut dilaksanakan pada Kamis (13/06) di halaman Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan.
Kegiatan ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan taruna dan penyerahan panji-panji kehormatan dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Razilu, kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tejo Harwanto melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan Kadiyono.
Kepala BPSDM Kumham menyebut bahwa menjadi taruna bukan sekadar urusan kuliah dan nilai.
"Untuk dapat sukses di dunia kerja dan praktik menuntut hard skill yang kita dapat dari pendidikan serta soft skill yang bisa kalian dapatkan melalui pengalaman-pengalaman di luar lingkungan pendidikan," kata Razilu memberikan sambutan.
Soft skill tersebut, jelas Razilu, dapat berupa kejujuran, disiplin yang tinggi, cara bergaul, leadership, kepribadian yang kompetitif, kemampuan menjual ide, dan lainnya.
"Kemampuan dan keahlian tambahan tersebutlah yang dapat menentukan siapa yang tertinggal, dan siapa yang mampu bertahan dan berkembang ke jenjang yang lebih tinggi," jelas Razilu.
Kepala BPSDM Kumham berharap taruna peserta program dapat memaksimalkan kegiatan magang untuk meningkatkan kompetensi.
"Manfaatkanlah kesempatan magang ini sebagai sebuah sarana dalam mengembangkan diri karena pembelajaran bukanlah kewajiban, melainkan suatu kesempatan," ujar Razilu.
"Perlu kalian ingat bahwa dunia kerja itu akan membunuh orang yang tidak berkembang," imbuhnya.
Hadir pada acara pembukaan tersebut, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi pada BPSDM Kumham, Jusman, Pimpinan Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Jateng, Anton Edward Wardhana dan Kepala UPT se- Nusakambangan dan Keresidenan Banyumas.
Dari eksternal, tampak perwakilan dari Polres Cilacap, Pusdikpasus Daun Lumbung Cilacap, SPN Purwokerto, Lanal Cilacap, Kodim 0703 Cilacap, dan Polsek Nusakambangan.
Program ini akan berlangsung selama 112 hari, mulai dari tanggal 14 Juni sampai dengan 3 Oktober 2024, dengan jumlah peserta 334 orang, yang terdiri atas 98 taruna pada Program Studi Manajemen Pemasyarakatan, 131 taruna pada Program Studi Teknik Pemasyarakatan, dan 105 taruna pada Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan.
Nantinya, para taruna akan menimba ilmu di 12 unit pelaksana teknis yang ada di Nusakambangan. Mereka akan melaksanakan beberapa kegiatan seperti latihan fisik, menembak, dan penerapan ilmu.
Tujuan program secara garis besar, agar para taruna dapat mengimplementasikan ilmu dan teori yang didapatkan selama perkuliahan, praktik lapangan mulai dari perencanaan pengorganisasian pelaksanaan dan evaluasi program pada UPT Pemasyarakatan, dengan mengembangkan wawasan berpikir keilmuan kreatif dan inovatif.
Kemudian melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia Pemasyarakatan pada masa mendatang serta menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan taruna terhadap profesinya. ***
Pembukaan program tersebut dilaksanakan pada Kamis (13/06) di halaman Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan.
Kegiatan ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan taruna dan penyerahan panji-panji kehormatan dari Kepala BPSDM Hukum dan HAM, Razilu, kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Tejo Harwanto melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan Kadiyono.
Kepala BPSDM Kumham menyebut bahwa menjadi taruna bukan sekadar urusan kuliah dan nilai.
"Untuk dapat sukses di dunia kerja dan praktik menuntut hard skill yang kita dapat dari pendidikan serta soft skill yang bisa kalian dapatkan melalui pengalaman-pengalaman di luar lingkungan pendidikan," kata Razilu memberikan sambutan.
Soft skill tersebut, jelas Razilu, dapat berupa kejujuran, disiplin yang tinggi, cara bergaul, leadership, kepribadian yang kompetitif, kemampuan menjual ide, dan lainnya.
"Kemampuan dan keahlian tambahan tersebutlah yang dapat menentukan siapa yang tertinggal, dan siapa yang mampu bertahan dan berkembang ke jenjang yang lebih tinggi," jelas Razilu.
Kepala BPSDM Kumham berharap taruna peserta program dapat memaksimalkan kegiatan magang untuk meningkatkan kompetensi.
"Manfaatkanlah kesempatan magang ini sebagai sebuah sarana dalam mengembangkan diri karena pembelajaran bukanlah kewajiban, melainkan suatu kesempatan," ujar Razilu.
"Perlu kalian ingat bahwa dunia kerja itu akan membunuh orang yang tidak berkembang," imbuhnya.
Hadir pada acara pembukaan tersebut, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi pada BPSDM Kumham, Jusman, Pimpinan Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Jateng, Anton Edward Wardhana dan Kepala UPT se- Nusakambangan dan Keresidenan Banyumas.
Dari eksternal, tampak perwakilan dari Polres Cilacap, Pusdikpasus Daun Lumbung Cilacap, SPN Purwokerto, Lanal Cilacap, Kodim 0703 Cilacap, dan Polsek Nusakambangan.
Program ini akan berlangsung selama 112 hari, mulai dari tanggal 14 Juni sampai dengan 3 Oktober 2024, dengan jumlah peserta 334 orang, yang terdiri atas 98 taruna pada Program Studi Manajemen Pemasyarakatan, 131 taruna pada Program Studi Teknik Pemasyarakatan, dan 105 taruna pada Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan.
Nantinya, para taruna akan menimba ilmu di 12 unit pelaksana teknis yang ada di Nusakambangan. Mereka akan melaksanakan beberapa kegiatan seperti latihan fisik, menembak, dan penerapan ilmu.
Tujuan program secara garis besar, agar para taruna dapat mengimplementasikan ilmu dan teori yang didapatkan selama perkuliahan, praktik lapangan mulai dari perencanaan pengorganisasian pelaksanaan dan evaluasi program pada UPT Pemasyarakatan, dengan mengembangkan wawasan berpikir keilmuan kreatif dan inovatif.
Kemudian melakukan pengabdian kepada masyarakat sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia Pemasyarakatan pada masa mendatang serta menumbuhkan dan mengembangkan kecintaan taruna terhadap profesinya. ***
Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB