Uang pupuk habis untuk nyawer, seorang pria berpura-pura dibegal
Rabu, 19 Juni 2024 8:21 WIB
Foto tangkap layar video SN menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya karena telah membuat laporan palsu didampingi petugas Polsek Dongko, Trenggalek, Selasa (18/6/2024) (ANTARA/HO-Polres Trenggalek)
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Seorang pria berinisial SN mengaku di media sosial habis dibegal sehingga uangnya lenyap. Ternyata, pengakuan itu hoaks karena uang yang "hilang" tersebut habis digunakan untuk menyawer penyanyi.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akhirnya "menghukum" SN yang dikenakan pembuatan laporan palsu untuk membuat video klarifikasi atas perbuatannya, lalu mengunggah ke media sosial guna memberi efek jera.
"Kita berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuta video klarifikasi, karena perbuatannya sudah membuat warga resah," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di Trenggalek, Selasa.
Kasus laporan palsu ini berawal dari aduan seorang pria pecandu kesenian tayub berinisial SN ke Polsek Dongko yang mengaku menjadi korban begal (perampokan jalanan) di Jalan Raya Dongko. Namun olisi mulai curiga dengan keterangan SN yang terkesan berbelit dan tidak konsisten hingga akhirnya ia mengaku berbohong.
SN berterus terang ke polisi bahwa dia mengarang cerita itu karena takut dimarahi istri.
Laporan palsu itu dia lakukan untuk mengelabuhi sang istri karena takut, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah digunakan untuk menyawer penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.
Saking asyiknya nyawer, dia tak sadar uang untuk membeli pupuk sudah habis.
"Pengakuannya untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuannya di sejumlah tayuban, keliling. Karena takut, kemudian dia membuat cerita fiktif itu,"ujarnya.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur akhirnya "menghukum" SN yang dikenakan pembuatan laporan palsu untuk membuat video klarifikasi atas perbuatannya, lalu mengunggah ke media sosial guna memberi efek jera.
"Kita berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuta video klarifikasi, karena perbuatannya sudah membuat warga resah," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di Trenggalek, Selasa.
Kasus laporan palsu ini berawal dari aduan seorang pria pecandu kesenian tayub berinisial SN ke Polsek Dongko yang mengaku menjadi korban begal (perampokan jalanan) di Jalan Raya Dongko. Namun olisi mulai curiga dengan keterangan SN yang terkesan berbelit dan tidak konsisten hingga akhirnya ia mengaku berbohong.
SN berterus terang ke polisi bahwa dia mengarang cerita itu karena takut dimarahi istri.
Laporan palsu itu dia lakukan untuk mengelabuhi sang istri karena takut, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah digunakan untuk menyawer penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.
Saking asyiknya nyawer, dia tak sadar uang untuk membeli pupuk sudah habis.
"Pengakuannya untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuannya di sejumlah tayuban, keliling. Karena takut, kemudian dia membuat cerita fiktif itu,"ujarnya.
Pewarta : Destyan H. Sujarwoko
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Banyak beredar nomor dan akun palsu, BRI imbau nasabah kenali akun dan kontak resmi
14 August 2024 10:37 WIB
Cegah piagam palsu terulang, Pemkot Semarang evaluasi prosedur mengikuti perlombaan
15 July 2024 8:13 WIB
Dampak piagam MB diduga palsu, 62 pendaftar SMA-SMK Jateng gagal daftar ulang
12 July 2024 21:40 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB