UNS akan kukuhkan JAM Bambang Sugeng sebagai guru besar kehormatan
Jumat, 28 Juni 2024 8:47 WIB
Jaksa Agung Muda Pembinaan pada Kejaksaan Agung Bambang Sugeng Rukmono di Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/6/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan mengukuhkan guru besar kehormatan kepada Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung Bambang Sugeng Rukmono.
Pengukuhan guru besar kehormatan bidang hukum pidana korupsi dan pemulihan aset tersebut akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/6).
Pada pertemuannya dengan wartawan pada Kamis, Bambang mengatakan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik tersebut, Prof (HC-UNS) Bambang akan menyampaikan orasi ilmiah dengan tema Mewujudkan Central Authority Menjadi Bagian Integrated Justice System Di Bawah Kewenangan Kejaksaan Sebagai Upaya Optimalisasi Asset Recovery.
Ia mengatakan central authority atau otoritas pusat menjadi bagian dari integrated justice system atau sistem peradilan terpadu di bawah kejaksaan untuk mengoptimalisasi perampasan aset hasil korupsi yang berada di luar negeri.
"Bahwa pengembalian negara dapat ditinjau dari teori kemanfaatan sebagai tujuan hukum. Jika aset hasil dikembalikan kepada negara maka akan memberikan kemanfaatan bagi negara untuk mensejahterakan masyarakatnya," katanya.
Ia mengatakan rumitnya perampasan aset hasil korupsi yang berada di luar negeri salah satunya karena proses birokrasi yang tidak efektif yang mengakibatkan penegakan hukum menjadi lemah.
Menurut dia, beberapa negara maju yang menempatkan otoritas pusat menjadi bagian sistem peradilan terpadu di Kejaksaan Agung di antaranya di Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
"Gagasan ini termasuk gagasan yang baru dan jika diterapkan akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan hukum pidana di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan gagasan baru ini, di antaranya rekonstruksi kelembagaan otoritas pusat dalam rangka efektivitas penuntutan, rekonstruksi kelembagaan otoritas pusat dalam asas dominus litis, dan asas oportunitas.
"Selain itu juga single prosecution system serta efektivitas asset recovery di luar negeri," katanya.
Di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri untuk memperkuat kerja sama dan memberikan keuntungan pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Senat Akademik UNS Mohammad Jamin mengatakan, selain sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan, Bambang Sugeng juga sebagai seorang akademisi.
"Selama ini beliau sudah mengajar di Fakultas Hukum UNS, jadi kami bukan semata-mata memberikan gelar tapi memang beliau juga sebagai seorang akademisi. Maka dari Fakultas Hukum UNS mengusulkan untuk mengangkat beliau menjadi guru besar. Semoga kehadiran Prof. (HC-UNS) Bambang dapat memperkuat tim pengajar di Fakultas Hukum UNS," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Rektor UNS Chatarina Muliana mengatakan pengalaman Bambang sebagai jaksa dinilai telah memenuhi syarat untuk mendapat gelar Guru Besar Kehormatan Bidang Hukum Pidana Korupsi dan Pemulihan Aset.
"Semoga dengan kehadiran Prof (HC-UNS) Bambang dapat mendukung kemajuan Fakultas Hukum UNS," katanya.
Baca juga: Lima nama bakal calon Rektor UNS
Pengukuhan guru besar kehormatan bidang hukum pidana korupsi dan pemulihan aset tersebut akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/6).
Pada pertemuannya dengan wartawan pada Kamis, Bambang mengatakan dalam Sidang Terbuka Senat Akademik tersebut, Prof (HC-UNS) Bambang akan menyampaikan orasi ilmiah dengan tema Mewujudkan Central Authority Menjadi Bagian Integrated Justice System Di Bawah Kewenangan Kejaksaan Sebagai Upaya Optimalisasi Asset Recovery.
Ia mengatakan central authority atau otoritas pusat menjadi bagian dari integrated justice system atau sistem peradilan terpadu di bawah kejaksaan untuk mengoptimalisasi perampasan aset hasil korupsi yang berada di luar negeri.
"Bahwa pengembalian negara dapat ditinjau dari teori kemanfaatan sebagai tujuan hukum. Jika aset hasil dikembalikan kepada negara maka akan memberikan kemanfaatan bagi negara untuk mensejahterakan masyarakatnya," katanya.
Ia mengatakan rumitnya perampasan aset hasil korupsi yang berada di luar negeri salah satunya karena proses birokrasi yang tidak efektif yang mengakibatkan penegakan hukum menjadi lemah.
Menurut dia, beberapa negara maju yang menempatkan otoritas pusat menjadi bagian sistem peradilan terpadu di Kejaksaan Agung di antaranya di Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
"Gagasan ini termasuk gagasan yang baru dan jika diterapkan akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan hukum pidana di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan gagasan baru ini, di antaranya rekonstruksi kelembagaan otoritas pusat dalam rangka efektivitas penuntutan, rekonstruksi kelembagaan otoritas pusat dalam asas dominus litis, dan asas oportunitas.
"Selain itu juga single prosecution system serta efektivitas asset recovery di luar negeri," katanya.
Di sisi lain, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri untuk memperkuat kerja sama dan memberikan keuntungan pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Senat Akademik UNS Mohammad Jamin mengatakan, selain sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan, Bambang Sugeng juga sebagai seorang akademisi.
"Selama ini beliau sudah mengajar di Fakultas Hukum UNS, jadi kami bukan semata-mata memberikan gelar tapi memang beliau juga sebagai seorang akademisi. Maka dari Fakultas Hukum UNS mengusulkan untuk mengangkat beliau menjadi guru besar. Semoga kehadiran Prof. (HC-UNS) Bambang dapat memperkuat tim pengajar di Fakultas Hukum UNS," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Rektor UNS Chatarina Muliana mengatakan pengalaman Bambang sebagai jaksa dinilai telah memenuhi syarat untuk mendapat gelar Guru Besar Kehormatan Bidang Hukum Pidana Korupsi dan Pemulihan Aset.
"Semoga dengan kehadiran Prof (HC-UNS) Bambang dapat mendukung kemajuan Fakultas Hukum UNS," katanya.
Baca juga: Lima nama bakal calon Rektor UNS
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB