Bupati: Prosesi kirab Hari Jadi Wonosobo perlu dilestarikan
Kamis, 4 Juli 2024 17:46 WIB
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyerahkan songsong untuk dikirab dalan rangka Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo. (ANTARA/HO - Dinas Kominfo Kabupaten Wonosobo)
Wonosobo (ANTARA) - Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan prosesi kirab dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Wonosobo perlu dilestarikan.
Afif di Wonosobo, Kamis, menyampaikan prosesi itu perlu terus dilestarikan, karena bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat serta bagi sejarah pemerintahan Kabupaten Wonosobo yang tidak meninggalkan budaya tradisi dan kearifan lokal.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutan pada prosesi Pasrah Tampi Panji Miwah Pusaka Pagetan Ambal Warsa Kaping-199 Kabupaten Wonosobo, di Halaman Pendopo Bupati Wonosobo.
Kirab Panji dan Pusaka dalam rangkaian peringatan hari jadi tersebut menjadi bagian dari sosialisasi dan publikasi program pemerintah Kabupaten Wonosobo, baik yang telah terlaksana maupun yang masih dalam proses pelaksanaan. Utamanya bagi generasi muda dalam mencintai dan menumbuhkan kearifan lokal serta budaya asli yang menjadi ciri khas Kabupaten Wonosobo.
Ia menyampaikan perlu adanya kerja sama antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan, yaitu dengan bersinergi secara harmonis, menyatukan cipta, rasa, kemauan dan gotong-royong, untuk Wonosobo maju sejahtera dan unggul dalam segala hal.
"Kirab panji dan pusaka, lakukan sampai ke desa-desa atau kelurahan di Kabupaten Wonosobo, agar seluruh lapisan masyarakat dapat ikut menikmati suka cita, merasa memiliki dan turut serta mendukung Hari Ulang Tahun Wonosobo ke-199 ini," katanya.
Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, yaitu "Guyub Rukun Mustikaning Laku" yang mengingatkan kepada masyarakat pentingnya persatuan, kebersamaan dan kekeluargaan dengan mengedepankan persatuan seluruh anggota masyarakat sebagai landasan standar untuk memajukan daerah.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo menyampaikan peringatan hari jadi diawali dengan prosesi serah terima dan kirab panji di sekitar alun-alun Wonosobo, selanjutnya dilakukan kirab di seluruh kecamatan dan desa di Wonosobo dengan berbagai acara gelar budaya.
"Prosesi penyerahan panji-panji diawali dengan penyerahan Song-Song Catragung Pangayom oleh bupati kepada camat se-Wonosobo, berupa payung klasik sebagai simbol pengayom bahwa seorang pemimpin pemerintahan harus menjadi pengayom bagi warganya dalam menjamin ketentraman, kesejahteraan dan keamanan," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya ingin lebih banyak melibatkan masyarakat agar perekonomian masyarakat juga ikut terangkat. Sehingga bukan hanya kemeriahan yang ingin dihadirkan, tetapi juga dampak peningkatan ekonomi yang bisa dirasakan.*
Baca juga: Kirab 1 Sura Pura Mangkunegaran perpanjang rutenya hingga Jalan Slamet Riyadi
Afif di Wonosobo, Kamis, menyampaikan prosesi itu perlu terus dilestarikan, karena bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat serta bagi sejarah pemerintahan Kabupaten Wonosobo yang tidak meninggalkan budaya tradisi dan kearifan lokal.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutan pada prosesi Pasrah Tampi Panji Miwah Pusaka Pagetan Ambal Warsa Kaping-199 Kabupaten Wonosobo, di Halaman Pendopo Bupati Wonosobo.
Kirab Panji dan Pusaka dalam rangkaian peringatan hari jadi tersebut menjadi bagian dari sosialisasi dan publikasi program pemerintah Kabupaten Wonosobo, baik yang telah terlaksana maupun yang masih dalam proses pelaksanaan. Utamanya bagi generasi muda dalam mencintai dan menumbuhkan kearifan lokal serta budaya asli yang menjadi ciri khas Kabupaten Wonosobo.
Ia menyampaikan perlu adanya kerja sama antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan, yaitu dengan bersinergi secara harmonis, menyatukan cipta, rasa, kemauan dan gotong-royong, untuk Wonosobo maju sejahtera dan unggul dalam segala hal.
"Kirab panji dan pusaka, lakukan sampai ke desa-desa atau kelurahan di Kabupaten Wonosobo, agar seluruh lapisan masyarakat dapat ikut menikmati suka cita, merasa memiliki dan turut serta mendukung Hari Ulang Tahun Wonosobo ke-199 ini," katanya.
Hal ini sejalan dengan tema peringatan Hari Jadi ke-199 Kabupaten Wonosobo, yaitu "Guyub Rukun Mustikaning Laku" yang mengingatkan kepada masyarakat pentingnya persatuan, kebersamaan dan kekeluargaan dengan mengedepankan persatuan seluruh anggota masyarakat sebagai landasan standar untuk memajukan daerah.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo menyampaikan peringatan hari jadi diawali dengan prosesi serah terima dan kirab panji di sekitar alun-alun Wonosobo, selanjutnya dilakukan kirab di seluruh kecamatan dan desa di Wonosobo dengan berbagai acara gelar budaya.
"Prosesi penyerahan panji-panji diawali dengan penyerahan Song-Song Catragung Pangayom oleh bupati kepada camat se-Wonosobo, berupa payung klasik sebagai simbol pengayom bahwa seorang pemimpin pemerintahan harus menjadi pengayom bagi warganya dalam menjamin ketentraman, kesejahteraan dan keamanan," katanya.
Ia menyampaikan pihaknya ingin lebih banyak melibatkan masyarakat agar perekonomian masyarakat juga ikut terangkat. Sehingga bukan hanya kemeriahan yang ingin dihadirkan, tetapi juga dampak peningkatan ekonomi yang bisa dirasakan.*
Baca juga: Kirab 1 Sura Pura Mangkunegaran perpanjang rutenya hingga Jalan Slamet Riyadi
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Expo Kemandirian Pesantren 2024 berakhir, Ponpes Darunnajah Wonosobo raih juara terfavorit
31 October 2024 15:26 WIB