Magelang (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang Handini Rahayu mengemukakan perlunya penguatan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan di daerah setempat dalam mengatasi permasalahan sanitasi.

"Poinnya adalah penguatan sinergitas atau kolaborasi di daerah yang melibatkan stakeholder (pemangku kepentingan) dalam mengatasi permasalahan sanitasi, salah satunya berupa produk hukum, berupa peraturan wali kota," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu terkait dengan kegiatan "Workshop Menuju 100% Akses Air Minum Aman" di Pendopo Pengabdian Rumah Jabatan Wali Kota Magelang yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), USAID Urban Resilient Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) Tangguh dan Bapperida Kota Magelang.

Hadir pada kegiatan itu, antara lain Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz, Direktur Eksekutif Apeksi Alwis Rustam, dan perwakilan IUWASH Tangguh, sedangkan peserta lokakarya, seperti pihak Bapperida, Dinas PUPR, PDAM, Bagian Hukum, Sekretariat Daerah Kota Magelang, dan lembaga terkait lainnya.

Ia mengatakan lokakarya itu inisiasi Apeksi dan IUWASH Tangguh terkait dengan penyelesaian salah satu program prioritas nasional, yaitu akses air minum aman. Kegiatan ini lebih fokus kepada masalah sanitasi.

Kota Magelang, salah satu di antara enam kota di Indonesia yang menjadi daerah proyek percontohan pelaksanaan program tersebut dengan harapan menjadi contoh bagi kota-kota lainnya.

Ia mengatakan seluruh komponen masyarakat, pemerintah, swasta, media, akademis, dan lainnya memiliki peran masing-masing dalam mendukung sanitasi yang diatur secara legal. 

Ia menyatakan optimistis daerah setempat mencapai 100 persen layanan akses air minum aman karena sejak 2027 sudah menjalin kerja sama dengan IUWASH Tangguh. Hingga saat ini capaian pelayanan air minum Kota Magelang lebih dari 98 persen.

Direktur Eksekutif Apeksi Alwis Rustam menjelaskan kegiatan itu bertujuan melakukan verifikasi terhadap seluruh gap dan potensi percepatan pencapaian menuju 100 persen akses air minum aman di enam kota, salah satunya Kota Magelang.

Selain itu, proses finalisasi penyusunan regulasi setingkat wali kota untuk mempercepat dan menguatkan lintas sektor, antarpihak, dan multi aspek menuju 100 persen air minum aman.

"Kita ingin menyelesaikan suatu dokumen kebijakan yang diharapkan menjadi penguatan kerja sama untuk menuju 100 persen air minum aman di Kota Magelang. Ini penting karena mengatasi persoalan akses air minum atau sanitasi tidak mungkin dilakukan sepihak," katanya.

Pihaknya mengapresiasi komitmen Pemkot Magelang mengatasi sanitasi, termasuk komitmen terkait dengan kebijakan anggaran.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengemukakan pentingnya menguatkan kerja sama dalam mengatasi berbagai masalah, termasuk pelayanan air minum dan sanitasi di wilayah tersebut. 

Dia menyatakan keinginan lokakarya tersebut sebagai kesempatan positif untuk menguatkan sinergisitas berbagai pemangku kepentingan dan bekerja lebih cepat guna mencapai target program tersebut.

"Terima kasih Apeksi dan IUWASH Tangguh atas kegiatan ini. Semoga (hasil lokakarya) menjadi bahan, selanjutnya kita bergerak lebih cepat lagi untuk mencapai 100 persen air minum aman," katanya.