Semarang (ANTARA) - Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah Eko Suwarni optimistis menekan angka kemiskinan di provinsi ini secara bertahap jika dipercaya untuk memimpin pemerintah daerah ini nanti.

"Tidak mungkin kemiskinan itu langsung hilang, tetapi selangkah demi selangkah," kata Eko Suwarni di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, upaya pertama untuk menuntaskan kemiskinan yakni melalui koordinasi seluruh daerah dalam sinkronisasi data penduduk miskin.

Data yang akurat tentang jumlah penduduk miskin, kata dia, harus betul-betul dipastikan.

"Pendataan secara akurat harus dilakukan mulai dari tingkat RT dan RW," tambahnya.

Upaya lain, lanjut dia, memastikan penyaluran bantuan sosial tetap sasaran sesuai dengan data yang telah disusun secara detil.

Menurut dia, jangan sampai terjadi penyelewengan atau mengurangi nilai bantuan sosial yang disalurkan.

Ia menegaskan dalam penyaluran bantuan sosial jangan sampai lengah karena rawan korupsi dan penyelewengan.

Upaya lain untuk menanggulangi kemiskinan, lanjut dia, yakni dengan mendorong sektor UMKM.

"Menjalankan UMKM sebagai upaya  mengurangi pengangguran," ujarnya.

BPS mencatat jumlah penduduk miskin Jawa Tengah per Maret 2024 mencapai 3,70 juta jiwa, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,79 juta jiwa.

Jaksa Utama Kejaksaan Agung yang diperbantukan di Kementerian PUPR tersebut memiliki pengalaman puluhan tahun sebagai penegak hukum.

Di sepanjang karirnya sebagai jaksa, Eko Suwarni juga menorehkan prestasi seperti ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan eksekusi mati terpidana kasus narkoba, penanganan kasus terorisme, penanganan kasus bansos di Kementerian Pertanian, hingga mengawal proyek-proyek strategis di kementerian dan lembaga.