Pemkab Batang terapkan KBM sistem bergilir sekolah terdampak gempa
Senin, 22 Juli 2024 18:32 WIB
Siswa Sekolah Dasar Kalisalak, Kabupaten Batang dipulangkan lebih awal karena ruangan gedung sekolah rusak terdampak gempa di Batang, Senin (22/7/2024). (ANTARA/Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara sistem bergilir pada sekolah yang mengalami kerusakan karena terdampak gempa yang terjadi pada 7 Juli 2024.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo di Batang, Senin, mengatakan bahwa ada satu ruangan sekolah yaitu Sekolah Dasar Kalisalak yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada hari pertama masuk sekolah.
"Oleh karena itu, kami menerapkan shift untuk kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas satu mulai pukul 07:00 WIB hingga pukul 10:00 WIB dan siswa kelas dua mulai pukul 10:00 WIB hingga pukul 13:00 WIB," katanya.
Menurut dia, Dinas Pendidikan sudah mengusulkan pada pemerintah daerah agar secepatnya memperbaiki ruang sekolah yang rusak itu agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung normal.
"Kami masih menunggu anggaran perbaikan ruang gedung yang rusak itu. Akan tetapi, biar jelas kapan ada perbaikan ruang gedung yang rusak itu, bisa tanya saja sama pak Sekda," katanya.
Guru Kelas SD Kalisalak Hari mengatakan kemungkinan penerapan kegiatan belajar mengajar secara shift berlangsung hingga dua bulan ke depan.
Adapun untuk siswa kelas satu dan siswa kelas dua dengan memakai sistem bergilir itu, kata dia, akan dimulai Selasa (23/7).
Dikatakan, dengan melihat kondisi ruang kelas yang kini rusak akibat gempa itu mempengaruhi kejiwaan anak ketika menerima pelajaran.
"Ruang kelasnya ada yang tidak bisa dipakai karena rusak parah. Kerusakan ruangan gedung sekolah itu nantinya direncanakan menggunakan anggaran dari pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus: Guru penggerak prioritas ikuti seleksi kepala sekolah
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro Sudibyo di Batang, Senin, mengatakan bahwa ada satu ruangan sekolah yaitu Sekolah Dasar Kalisalak yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada hari pertama masuk sekolah.
"Oleh karena itu, kami menerapkan shift untuk kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas satu mulai pukul 07:00 WIB hingga pukul 10:00 WIB dan siswa kelas dua mulai pukul 10:00 WIB hingga pukul 13:00 WIB," katanya.
Menurut dia, Dinas Pendidikan sudah mengusulkan pada pemerintah daerah agar secepatnya memperbaiki ruang sekolah yang rusak itu agar kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung normal.
"Kami masih menunggu anggaran perbaikan ruang gedung yang rusak itu. Akan tetapi, biar jelas kapan ada perbaikan ruang gedung yang rusak itu, bisa tanya saja sama pak Sekda," katanya.
Guru Kelas SD Kalisalak Hari mengatakan kemungkinan penerapan kegiatan belajar mengajar secara shift berlangsung hingga dua bulan ke depan.
Adapun untuk siswa kelas satu dan siswa kelas dua dengan memakai sistem bergilir itu, kata dia, akan dimulai Selasa (23/7).
Dikatakan, dengan melihat kondisi ruang kelas yang kini rusak akibat gempa itu mempengaruhi kejiwaan anak ketika menerima pelajaran.
"Ruang kelasnya ada yang tidak bisa dipakai karena rusak parah. Kerusakan ruangan gedung sekolah itu nantinya direncanakan menggunakan anggaran dari pemerintah daerah," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus: Guru penggerak prioritas ikuti seleksi kepala sekolah
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB