Rembang (ANTARA) - Kelompok kesenian binaan PT Semen Gresik Pabrik Rembang, Singo Wahyu Wibowo (SWW), berhasil menunjukkan eksistensinya dengan tampil di berbagai wilayah, baik di area Rembang maupun ke luar daerah, bahkan sampai ke Jawa Timur.

SWW termasuk dalam program Sahabat Seni Semen Gresik (SGSS) yang berasal dari Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, Rembang, Jawa Tengah.

Menurut Koordinator Kelompok Kesenian Singo Wahyu Wibowo, Leo Komando, berkat pendampingan dan bantuan dari PT Semen Gresik, SWW mampu berkembang dan tampil secara mandiri di berbagai kegiatan.

“Selain tampil di wilayah Rembang dan Blora, kami juga sampai ke luar daerah tepatnya di Kabupaten Tuban Jawa timur, ini sebuah capaian yang membanggakan,” katanya.

“Dalam pementasannya, SWW sering menampilkan kesenian reog ponorogo, rampak barongan, tari bujang ganong, tari jatilan,  tari  buto, tari orek-orek, dan tari warok,” ungkapnya.

Sampai saat ini, menurut Leo, total anggota SWW berjumlah 40 orang yang berasal tidak hanya dari Desa Pasucen, namun juga dari wilayah-wilayah di Kabupaten Rembang.

Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, menuturkan bahwa kelompok kesenian Singo Wahyu Wibowo merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional melalui pilar sosial.

“Program SGSS bertujuan untuk memberikan ruang dan dukungan bagi kelompok kesenian lokal agar bisa tumbuh dan berkembang. Hal ini tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya, tetapi juga pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan,” terangnya.

Ia menjelaskan selain bidang seni budaya, Semen Gresik juga memiliki berbagai program kegiatan lain untuk pemberdayaan anak-anak muda desa sekitar perusahaan. Mulai dari program Edupark, pertanian perkebunan perikanan dan peternakan terpadu (P4T), Sahabat Ternak Semen Gresik dan lainnya.

“Kualitas sumber daya manusia (SDM) warga sekitar perusahaan akan terus kita tingkatkan lewat berbagai program kegiatan pemberdayaan Semen Gresik,” tandasnya.

Dengan terus berkembangnya kelompok kesenian ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa tradisi bisa tetap relevan dan mendapatkan tempat di tengah perkembangan zaman. ***