Presiden Jokowi ke Kendal untuk resmikan pabrik bahan anoda baterai litium
Rabu, 7 Agustus 2024 8:37 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membalas salam hormat sejumlah personel TNI-Polri dari Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 di pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (7/8/2024), sebelum bertolak menuju Jawa Tengah, untuk meresmikan pabrik anoda baterai litium. ANTARA/HO-BPMI Setpres
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Rabu pagi dalam rangka kunjungan kerja menghadiri peresmian pabrik bahan anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden menginformasikan bahwa Presiden dan rombongan berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 07.30 WIB.
"Beliau akan ke Kawasan Ekonomi Khusus di Kabupaten Kendal untuk meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Ia mengatakan nilai investasi tahap 1 itu sudah terealisasi sebesar 478 juta dolar AS dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai 80 ribu ton per tahun.
Untuk diketahui, BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.
Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.
Usai peresmian, Presiden akan bertolak kembali menuju Jakarta melalui Pangkalan TNI Utama AD Ahmad Yani, Kota Semarang.
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden menginformasikan bahwa Presiden dan rombongan berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sekitar pukul 07.30 WIB.
"Beliau akan ke Kawasan Ekonomi Khusus di Kabupaten Kendal untuk meresmikan pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M. Yusuf Permana.
Ia mengatakan nilai investasi tahap 1 itu sudah terealisasi sebesar 478 juta dolar AS dengan kapasitas produksi bahan anoda baterai 80 ribu ton per tahun.
Untuk diketahui, BTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.
Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.
Usai peresmian, Presiden akan bertolak kembali menuju Jakarta melalui Pangkalan TNI Utama AD Ahmad Yani, Kota Semarang.
Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024