Polisi dalami dugaan perundungan pada kasus bunuh diri mahasiswi kedokteran Undip
Kamis, 15 Agustus 2024 21:32 WIB
Kamar kos mahasiswi Undip Semarang yang ditemukan tewas bunih diri di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Kamis. (ANTARA/I.C. Senjaya)
Polisi Dalami Dugaan Perundung (ANTARA) - Polrestabes Semarang mendalami dugaan perundungan yang dialami AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang meninggal dunia diduga akibat bunuh diri.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena di Semarang, Kamis, mengatakan, polisi menjadwalkan pemanggilan rekan kerja korban untuk dimintai keterangan.
Selain itu, lanjut dia, polisi juga akan berkoordinasi dengan internal Undip Semarang dalam pengungkapan kasus tersebut.
Berkaitan dengan buku harian korban yang berisi tentang kondisinya selama menempuh pendidikan dokter spesialis, ia menyebut buku tersebut tidak bisa diasumsikan berkaitan dengan dugaan perundungan.
"Korban ini juga sering 'curhat' ke ibunya, kemudian isi buku harian, semua akan didalami. Jangan berasumsi isi buku harian ini perundungan," katanya.
Ia menambahkan permasalahan yang diceritakan oleh korban ke ibu maupun melalui buku harian berkaitan dengan pembelajaran yang sedang dijalaninya.
Adapun mengenai penyebab kematian, lanjut dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Hanya ditemukan sisa wadah obat keras dan luka suntik," katanya.
Menurut dokter, kata dia, obat keras tersebut tidak boleh disuntikkan ke dalam tubuh.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena di Semarang, Kamis, mengatakan, polisi menjadwalkan pemanggilan rekan kerja korban untuk dimintai keterangan.
Selain itu, lanjut dia, polisi juga akan berkoordinasi dengan internal Undip Semarang dalam pengungkapan kasus tersebut.
Berkaitan dengan buku harian korban yang berisi tentang kondisinya selama menempuh pendidikan dokter spesialis, ia menyebut buku tersebut tidak bisa diasumsikan berkaitan dengan dugaan perundungan.
"Korban ini juga sering 'curhat' ke ibunya, kemudian isi buku harian, semua akan didalami. Jangan berasumsi isi buku harian ini perundungan," katanya.
Ia menambahkan permasalahan yang diceritakan oleh korban ke ibu maupun melalui buku harian berkaitan dengan pembelajaran yang sedang dijalaninya.
Adapun mengenai penyebab kematian, lanjut dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Hanya ditemukan sisa wadah obat keras dan luka suntik," katanya.
Menurut dokter, kata dia, obat keras tersebut tidak boleh disuntikkan ke dalam tubuh.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meninggal dunia diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu tersebut diduga berkaitan dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan
Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB
Pengamat: Pemulangan "anak kos" momentum penutupan Gang Sadar Banyumas
13 April 2020 13:51 WIB, 2020
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB