Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Bank Jateng memberikan beasiswa pelajar penggerak desa terhadap 160 pelajar tingkat MA/SMA/SMK di daerah itu, guna meningkatkan kualitas desa mandiri sejahtera melalui generasi muda.

Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Direktur Bank Jateng Kudus Risdiyanto kepada Sekda Kudus Revlisianto Subekti di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa.

"Kami berharap pelajar yang mendapatkan bantuan beasiswa semakin semangat untuk belajar, karena pendidikan merupakan kunci masa depan," kata Sekda Revlisianto Subekti di sela-sela penyerahan bantuan beasiswa pelajar penggerak desa di Kudus, Selasa.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Jateng karena bantuan beasiswa ini hasil kerja sama melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (coorporate social responsibility atau CSR) Bank Jateng.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kudus Mohammad Fitriyanto mengungkapkan pelajar yang mendapatkan beasiswa merupakan pelajar di Kabupaten Kudus yang aktif bergerak untuk pembangunan desa.

"Usia 17 tahun kelas XI atau XII pada sekolah tingkat MA/SMA/SMK dan aktif di organisasi sosial desa, seperti aktif sebagai remaja masjid maupun organisasi kepemudaan lainnya," ujarnya.

Nilai bantuan untuk masing-masing pelajar Rp1 juta yang nantinya bisa dibelanjakan untuk kebutuhan sekolah, bukan untuk kebutuhan konsumtif.

Ia mengungkapkan beasiswa pelajar penggerak desa ini merupakan inisiatif yang diharapkan dapat meningkatkan akses dan kesempatan bagi pelajar di desa untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

"Karena selama ini mereka masih menghadapi berbagai hambatan dan keterbatasan dalam mencapai pendidikan yang lebih baik. Di antaranya karena faktor perekonomian keluarga, kualitas sarana dan prasarana yang dimiliki, serta bisa juga karena faktor kurang sadarnya tanggung jawab dalam hal pendidikan," ujarnya.

Dengan adanya beasiswa tersebut, diharapkan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kualitas pendidikan bagi masyarakat di pedesaan.

Selain itu, kata dia, generasi muda juga semakin sadar untuk berkomitmen dan aktif dalam kegiatan sosial serta pengabdian masyarakat.

Tujuan lainnya, yakni menanamkan kepedulian serta tanggung jawab generasi muda agar menjadi pioner perubahan dan dapat berpartisipasi membangun desa.

Ahmad Aufa Azit, siswa kelas XII MA NU Tamrinut Tulad Undaan, mengaku berterima kasih atas bantuan beasiswa, karena nantinya bisa digunakan untuk membeli laptop.

"Kebetulan tugas sekolah memang menuntut para siswa memiliki laptop maupun komputer sendiri," ujar Ahmad Aufa yang juga ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Undaan.

Baca juga: Sembilan mahasiswa Unnes lolos beasiswa di delapan negara