Dinkes Surakarta: Perlu deteksi dini untuk pencegahan TBC pada anak
Rabu, 11 September 2024 8:17 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Surakarta Tenny Setyoharini memberikan keterangan soal TBC di Solo, Jawa Tengah, Selasa (10/9/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyatakan perlu deteksi dini untuk pencegahan penyakit tuberkulosis (TBC) pada anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Selasa, mengatakan pada deteksi dini ini perlu investigasi kontak untuk mengetahui kontak erat pengidap TBC.
"Dengan demikian diharapkan kasus TBC pada anak bisa lebih dikendalikan dan penularannya bisa diketahui," kata Tenny Setyoharini.
Ia mengatakan untuk investigasi kontak perlu dilakukan seperti halnya proses tracing saat pandemi COVID-19.
Dengan demikian, kata dia, akan diketahui pengidap awal TBC. Selanjutnya yang bersangkutan perlu mendapatkan pengobatan pencegahan atau profilaksis.
Selain itu, menurut dia, perlu juga diberikan imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG) kepada anak-anak untuk mencegah penularan TBC pada anak.
Tenny mengatakan hingga 6 September jumlah anak pengidap TBC di Kota Surakarta tercatat 428 kasus dari total kasus TBC ternotifikasi 1.787 kasus.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Surakarta Purwanti mengatakan perlu kerja sama seluruh pihak untuk mengantisipasi penularan TBC.
Selain itu, kata dia, juga perlu dilakukan penguatan tata lembaga, monitoring, dan evaluasi.
Baca juga: Pemkab Batang gencarkan pantauan penyebaran TBC
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Selasa, mengatakan pada deteksi dini ini perlu investigasi kontak untuk mengetahui kontak erat pengidap TBC.
"Dengan demikian diharapkan kasus TBC pada anak bisa lebih dikendalikan dan penularannya bisa diketahui," kata Tenny Setyoharini.
Ia mengatakan untuk investigasi kontak perlu dilakukan seperti halnya proses tracing saat pandemi COVID-19.
Dengan demikian, kata dia, akan diketahui pengidap awal TBC. Selanjutnya yang bersangkutan perlu mendapatkan pengobatan pencegahan atau profilaksis.
Selain itu, menurut dia, perlu juga diberikan imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG) kepada anak-anak untuk mencegah penularan TBC pada anak.
Tenny mengatakan hingga 6 September jumlah anak pengidap TBC di Kota Surakarta tercatat 428 kasus dari total kasus TBC ternotifikasi 1.787 kasus.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Surakarta Purwanti mengatakan perlu kerja sama seluruh pihak untuk mengantisipasi penularan TBC.
Selain itu, kata dia, juga perlu dilakukan penguatan tata lembaga, monitoring, dan evaluasi.
Baca juga: Pemkab Batang gencarkan pantauan penyebaran TBC
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024