Semarang (ANTARA) - Indonesia Blockchain Center (IBC) di Probolinggo berafiliasi dengan Dubai Blockchain Center (DBC) yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama. Penandatanganan tersebut sekaligus menyatukan dua universitas di Probolinggo dengan PT. Institute for Education and Digital Business Syari'ah (Indisy).

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan oleh Dr. H. Nur Hamim, SKM, S.Kep Ners, M.Kes, selaku Rektor Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Genggong; Dr. Abd. Aziz, BA, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Zainul Hasan Genggong; dan Hambali, selaku Direktur PT. Institute for Education and Digital Business Syari'ah (Indisy).

"Kerja sama dengan Dubai Blockchain Center adalah suatu kehormatan dan peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat penguasaan teknologi blockchain. IBC akan menjadi jembatan penghubung antara dunia pendidikan, bisnis, dan inovasi teknologi digital," kata Hambali.

Indonesia Blockchain Center (IBC) di Probolinggo merupakan yang pertama di Indonesia dan dengan afiliasi langsung ke Dubai Blockchain Center, IBC di Probolinggo tidak hanya menjadi pusat unggulan untuk pendidikan dan penelitian blockchain, tetapi juga menjadi bagian dari jaringan global yang berperan penting dalam perkembangan teknologi blockchain. 

IBC di Probolinggo akan menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan blockchain pertama di Indonesia, membuka pintu bagi generasi muda untuk meraih kesempatan emas dalam dunia digital. Langkah tersebut tidak hanya akan meningkatkan pemahaman teknologi blockchain di kalangan akademisi dan pelaku industri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem digital global.

"Untuk situs resmi Indonesia Blockchain Center dapat diakses di https://www.blockchainindonesia.id/ yang menjadi tempat informasi lebih lanjut tentang inisiatif ini tersedia," katanya.