Semarang (ANTARA) - Universitas Semarang (USM) melalui Tim Pengabdian Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, yang dibiayai DRTPM-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Nomor Kontrak 108/E5/PG.02.00.PL/2024, menyelenggarakan pelatihan bagi pemilik dan pekerja UD Mekar, Semarang. 

Pelatihan tersebut guna meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing usaha kerupuk rambak tapioka di UD Mekar.

Kegiatan yang diadakan pada Kamis, 12 September 2024, dihadiri 22 peserta, termasuk pemilik dan pekerja UD Mekar. 

Tim pengabdian ini dipimpin oleh Zulhaq Dahri Siqhny ST MT, dengan anggota Prof Sri Budi Wahjuningsih MP, Dr Dian Indudewi SE MSi Akt, Memy Budi Hartatik, dan Angelina Intan Maulidya.

Lebih lanjut dalam pelatihan tersebut, Prof Sri Budi memberikan paparan mengenai Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Menurutnya, sertifikasi ini sangat penting untuk menjamin keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan oleh industri rumahan.

"Dengan memiliki sertifikasi ini, UD Mekar tidak hanya mendapatkan pengakuan legalitas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen," jelasnya.  Universitas Semarang (USM) melalui Tim Pengabdian Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, yang dibiayai DRTPM-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Nomor Kontrak 108/E5/PG.02.00.PL/2024, menyelenggarakan pelatihan bagi pemilik dan pekerja UD Mekar, Semarang. Dok. USM
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan area produksi serta penggunaan peralatan yang aman dan sesuai standar BPOM.

"Program ini merupakan salah satu bentuk sinergi antara perguruan tinggi dan industri yang juga mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan menghasilkan publikasi ilmiah," ujar Prof Sri Budi.

Zulhaq turut memberikan paparan mengenai standar operasional prosedur (SOP) penggunaan alat pencampur adonan dan pemotong kerupuk otomatis. 

"Sosialisasi ini bertujuan agar para pekerja dapat mengoperasikan alat dengan benar dan efisien, mulai dari persiapan bahan, pengaturan kecepatan, hingga pembersihan alat setelah digunakan, implementasi SOP yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi produk," terangnya. 

Zulhaq menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk memperkenalkan alat pencampur adonan dan pemotong kerupuk yang lebih higienis dan efisien sehingga dapat meningkatkan jumlah batch produksi harian. 

"Kami berharap alat ini dapat membantu proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien, serta mendukung standar kebersihan yang lebih baik," ujarnya. 

Kemudian Ketua Tim PkM tersebut mengungkapkan, pendampingan juga dilakukan terkait pengelolaan usaha, mulai dari pengajuan sertifikasi SPP-IRT hingga strategi pencatatan kas. Program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UD Mekar dan memperkuat posisi mereka di tengah persaingan industri.

Selanjutnya, Dr Dian memperkenalkan aplikasi keuangan digital yang memudahkan pencatatan transaksi. Menurutnya, penggunaan aplikasi ini akan membantu pemilik usaha dalam mencatat dan menganalisis keuangan secara cepat dan akurat. 

"Aplikasi ini juga akan menyediakan laporan otomatis yang mendukung pengambilan keputusan bisnis," kata Dian, menambahkan bahwa hal ini akan meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan keuangan usaha.

Sementara itu, pemilik UD Mekar, Maman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh Tim Pengabdian USM. 

"Alat pengaduk dan pemotong kerupuk ini sangat membantu kami dalam mempercepat proses produksi. Alhamdulillah, sekarang tidak perlu lagi mengaduk adonan dengan tangan dan hasil potongannya lebih rapi serta seragam. Terima kasih juga atas pendampingan sosialisasi usaha yang membuka wawasan baru bagi kami," ungkapnya.  

Maman berharap kerja sama ini dapat berdampak positif bagi keberlangsungan usahanya ke depan.***