Solo (ANTARA) - Organisasi nirlaba Climate Reality Indonesia mengajak masyarakat ikut mengurangi emisi bumi dengan menggelar Green Footprints di Candi Prambanan, Yogyakarta. 

Communication and Engagement Specialist Climate Reality Indonesia Hanna Astaranti melalui keterangan tertulisnya di Solo, Jawa Tengah, Senin mengatakan kegiatan tersebut dihadiri oleh sebanyak 100 peserta dari berbagai daerah, di antaranya Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Sragen. 

Selain itu, ada juga beberapa peserta internasional, di antaranya dari Thailand, Hungaria, Timor Leste, dan Kanada. 

Ia mengatakan pada kegiatan tersebut para peserta diajak untuk tur dengan berjalan kaki sehingga lebih ramah lingkungan. Menurut dia, melalui kegiatan tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mobilitas rendah karbon. 

"Selain itu, yang tidak kalah penting juga untuk pelestarian budaya di kawasan Candi Prambanan," katanya. 

Menurut dia, Green Footprints bukan hanya tur budaya tetapi juga mengajak masyarakat berkontribusi nyata pada upaya pengurangan emisi tersebut. 

Selain Candi Prambanan, para peserta juga diajak berkunjung ke Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. 

"Mengusung filosofi Jawa Hamemayu Hayuning Bawono, peserta didorong untuk merefleksikan hubungan manusia dengan alam serta peran budaya dalam menjaga keseimbangan dunia. Kawasan Candi Prambanan menjadi tempat pembelajaran lintas dimensi, dengan peserta diajak memahami bagaimana nilai-nilai luhur dari masa lalu dapat diterapkan dalam konteks pengurangan emisi saat ini," katanya. 

Sementara itu, para peserta juga diajak untuk mengikuti diskusi kelompok terpumpun untuk berbagi temuan dari hasil observasi selama tur, di antaranya menyoroti aksi-aksi pengurangan emisi, termasuk pengelolaan sampah, konservasi biodiversitas, serta penggunaan kendaraan listrik di kawasan candi. 

"Kegiatan ini penting untuk refleksi mendalam mengenai kontribusi setiap individu dalam menjaga bumi dan warisan budaya untuk generasi mendatang. Acara Green Footprints ini bukanlah akhir, namun awal dari aksi yang akan dilakukan oleh peserta secara individu, maupun bersama," katanya.

Baca juga: BMKG predicts global warming, climate change to continue in 2024