52,17 persen sekolah rusak di Kudus selesai diperbaiki
Selasa, 8 Oktober 2024 19:10 WIB
SD 3 Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, salah satu sekolah yang menjadi sasaran rehab. Untuk saat ini proses perbaikan selesai dikerjakan. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga pekan pertama Oktober 2024 telah selesai memperbaiki 60 sekolah atau 52,17 persen dari sasaran 115 sekolah dasar (SD) dan SMP yang perlu diperbaiki sarana dan prasarananya.
"Meskipun pekan ini baru 60 sekolah yang selesai dikerjakan, tetapi mayoritas sudah mulai dikerjakan," kata Kasi Sarana dan Prasarana pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Ananto Prayitno di Kudus, Selasa.
Dari 115 sekolah tingkat SD dan SMP, kata dia, ada 60 sekolah yang selesai diperbaiki, sedangkan 49 sekolah masih dalam pengerjaan, dan empat sekolah yang masih proses tender.
Keempat sekolah tersebut, yakni SMPN 1 Jekulo, SMPN 2 Mejobo, SMPN 3 Bae dan SMPN 1 Bae.
Perbaikan yang dikerjakan di masing-masing sekolah, meliputi perbaikan ruang kelas, jamban hingga perpustakaan. Sedangkan untuk empat SMP rencananya perbaikan ruang kelas.
"Kami menargetkan bulan ini sudah dimulai pengerjaannya sehingga akhir tahun anggaran 2024 sudah selesai dikerjakan," ujarnya.
Anggaran perbaikan 115 sekolah tingkat SD dan SMP yang mengalami kerusakan pada APBD 2024 sebesar Rp23,79 miliar.
Dari jumlah sekolah rusak yang diusulkan tersebut, untuk SD sebanyak 103 sekolah dan SMP ada 12 sekolah.
Sedangkan anggaran untuk setiap sekolah antara Rp150 juta hingga Rp200 juta karena disesuaikan dengan kerusakan di masing-masing sekolah.
Untuk anggaran dari pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) alokasinya berkisar Rp8 miliar, yakni Rp5,3 miliar di antaranya untuk SD dan Rp2,7 miliar untuk SMP.
Sekolah yang menjadi sasaran perbaikan tersebut, tersebar di sembilan kecamatan, meliputi Kecamatan Mejobo, Kaliwungu, Kecamatan Undaan, Kecamatan Kota, Dawe, Bae, Jati, Jekulo dan Gebog.
Baca juga: Pemkab Kudus ingatkan pangkalan patuhi HET penjualan elpiji 3 kg
"Meskipun pekan ini baru 60 sekolah yang selesai dikerjakan, tetapi mayoritas sudah mulai dikerjakan," kata Kasi Sarana dan Prasarana pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus Ananto Prayitno di Kudus, Selasa.
Dari 115 sekolah tingkat SD dan SMP, kata dia, ada 60 sekolah yang selesai diperbaiki, sedangkan 49 sekolah masih dalam pengerjaan, dan empat sekolah yang masih proses tender.
Keempat sekolah tersebut, yakni SMPN 1 Jekulo, SMPN 2 Mejobo, SMPN 3 Bae dan SMPN 1 Bae.
Perbaikan yang dikerjakan di masing-masing sekolah, meliputi perbaikan ruang kelas, jamban hingga perpustakaan. Sedangkan untuk empat SMP rencananya perbaikan ruang kelas.
"Kami menargetkan bulan ini sudah dimulai pengerjaannya sehingga akhir tahun anggaran 2024 sudah selesai dikerjakan," ujarnya.
Anggaran perbaikan 115 sekolah tingkat SD dan SMP yang mengalami kerusakan pada APBD 2024 sebesar Rp23,79 miliar.
Dari jumlah sekolah rusak yang diusulkan tersebut, untuk SD sebanyak 103 sekolah dan SMP ada 12 sekolah.
Sedangkan anggaran untuk setiap sekolah antara Rp150 juta hingga Rp200 juta karena disesuaikan dengan kerusakan di masing-masing sekolah.
Untuk anggaran dari pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) alokasinya berkisar Rp8 miliar, yakni Rp5,3 miliar di antaranya untuk SD dan Rp2,7 miliar untuk SMP.
Sekolah yang menjadi sasaran perbaikan tersebut, tersebar di sembilan kecamatan, meliputi Kecamatan Mejobo, Kaliwungu, Kecamatan Undaan, Kecamatan Kota, Dawe, Bae, Jati, Jekulo dan Gebog.
Baca juga: Pemkab Kudus ingatkan pangkalan patuhi HET penjualan elpiji 3 kg
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Update COVID-19 di Indonesia: 115.409 pasien sembuh, dan 160.165 kasus positif
26 August 2020 17:03 WIB, 2020
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB