RS Mardi Rahayu sambut hari cuci tangan sedunia dengan edukasi pasien
Selasa, 15 Oktober 2024 15:55 WIB
Direktur Utama RS Mardi Rahayu Pujianto menghadiri sosialisasi dan edukasi tengkes di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, Senin (22/7/2024). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Rumah Sakit Mardi Rahayu Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyambut Hari Mencuci Tangan Pakai Sabun Sedunia dengan mengedukasi pasien maupun pengunjung rumah sakit tentang gerakan cuci tangan yang dianjurkan, Selasa.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh," kata Direktur RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto di sela-sela mengedukasi pengunjung rumah sakit di tempat pendaftaran pasien di RS Mardi Rahayu Kudus.
Menurut dia, mencuci tangan pakai sabun ini merupakan bagian penting dan efektif dari upaya pencegahan dan penularan penyakit.
Untuk itu, pihaknya menerjunkan tim untuk memberikan edukasi kepada pasien rawat jalan di rumah sakit ini, termasuk para pengunjungnya juga ikut diberi edukasi agar kembali membiasakan cuci tangan setelah masa pandemi COVID-19 masyarakat begitu disiplin melakukannya.
"Kami juga menyediakan tempat cuci tangan, sabun antiseptik, dan hand sanitizer di berbagai titik strategis di area rumah sakit," ujarnya.
Kegiatan kampanye cuci tangan juga dimeriahkan dengan tarian dan demonstrasi langsung mengenai bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang benar oleh Tim dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RS Mardi Rahayu.
Ridha Wahyutomo, dokter spesialis Mikrobiologi Klinik sekaligus Ketua Komite PPI RS Mardi Rahayu Kudus menambahkan bahwa kegiatan edukasi cuci tangan pakai sabun ini dilakukan secara rutin untuk mendidik pasien, staf rumah sakit, dan pengunjung tentang cara mencuci tangan yang baik serta pentingnya melakukannya secara rutin.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam kampanye ini dan menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai bagian dari sebuah kebiasaan sehari-hari dan untuk staf rumah sakit menjadi budaya kerja yang melekat serta simbol dari kebersihan, kesehatan, dan keselamatan," ujarnya.
Apalagi, kata dia, kebiasaan mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit, termasuk para tenaga kesehatan (Nakes) yang disebutkan oleh para ahli jutaan kali lebih banyak kumannya dibandingkan masyarakat umum.
Selain itu, imbuh dia, nakes juga lebih lama berada di rumah sakit dan bersentuhan dengan pasien dengan berbagai penyakit, sehingga risiko membawa berbagai kuman lebih banyak.
Untuk memastikan tenaga kesehatan (nakes) juga rajin mencuci tangan pakai sabun, maka digelar pengawasan secara rutin oleh Komite PPI RS Mardi Rahayu Kudus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun memang melekat pada fasilitas kesehatan. Sehingga ada kewajiban untuk ikut mengedukasi masyarakat.
"Kebiasaan mencuci tangan juga menjadi program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang harus digaungkan karena bisa mencegah penularan berbagai macam penyakit," ujarnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan anugerahi RS Mardi Rahayu faskes donatur CSR terbanyak
"Kami juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh," kata Direktur RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto di sela-sela mengedukasi pengunjung rumah sakit di tempat pendaftaran pasien di RS Mardi Rahayu Kudus.
Menurut dia, mencuci tangan pakai sabun ini merupakan bagian penting dan efektif dari upaya pencegahan dan penularan penyakit.
Untuk itu, pihaknya menerjunkan tim untuk memberikan edukasi kepada pasien rawat jalan di rumah sakit ini, termasuk para pengunjungnya juga ikut diberi edukasi agar kembali membiasakan cuci tangan setelah masa pandemi COVID-19 masyarakat begitu disiplin melakukannya.
"Kami juga menyediakan tempat cuci tangan, sabun antiseptik, dan hand sanitizer di berbagai titik strategis di area rumah sakit," ujarnya.
Kegiatan kampanye cuci tangan juga dimeriahkan dengan tarian dan demonstrasi langsung mengenai bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun yang benar oleh Tim dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RS Mardi Rahayu.
Ridha Wahyutomo, dokter spesialis Mikrobiologi Klinik sekaligus Ketua Komite PPI RS Mardi Rahayu Kudus menambahkan bahwa kegiatan edukasi cuci tangan pakai sabun ini dilakukan secara rutin untuk mendidik pasien, staf rumah sakit, dan pengunjung tentang cara mencuci tangan yang baik serta pentingnya melakukannya secara rutin.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam kampanye ini dan menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai bagian dari sebuah kebiasaan sehari-hari dan untuk staf rumah sakit menjadi budaya kerja yang melekat serta simbol dari kebersihan, kesehatan, dan keselamatan," ujarnya.
Apalagi, kata dia, kebiasaan mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit, termasuk para tenaga kesehatan (Nakes) yang disebutkan oleh para ahli jutaan kali lebih banyak kumannya dibandingkan masyarakat umum.
Selain itu, imbuh dia, nakes juga lebih lama berada di rumah sakit dan bersentuhan dengan pasien dengan berbagai penyakit, sehingga risiko membawa berbagai kuman lebih banyak.
Untuk memastikan tenaga kesehatan (nakes) juga rajin mencuci tangan pakai sabun, maka digelar pengawasan secara rutin oleh Komite PPI RS Mardi Rahayu Kudus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun memang melekat pada fasilitas kesehatan. Sehingga ada kewajiban untuk ikut mengedukasi masyarakat.
"Kebiasaan mencuci tangan juga menjadi program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang harus digaungkan karena bisa mencegah penularan berbagai macam penyakit," ujarnya.
Baca juga: BPJS Kesehatan anugerahi RS Mardi Rahayu faskes donatur CSR terbanyak
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jelang akhir tahun, Toshiba kenalkan perangkat elektronik rumah tangga
17 November 2022 8:52 WIB, 2022