Telkomsel bantu jaringan internet "Desa di atas awan"
Minggu, 20 Oktober 2024 10:18 WIB
Warga dan manajemen Telkomsel membentangkan spanduk di Desa Pranten, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menandai hadirnya jaringan internet di Desa tersebut. (ANTARA/HO-Telkomsel)
Semarang (ANTARA) - Telkomsel membantu penyediaan jaringan internet di Desa Pranten, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang terletak di perbatasan Dieng dan terkenal juga dengan sebutan "Desa di atas awan" yang memiliki Tol Khayangan.
Manager NOP Pekalongan Fanan Yosie Risdian, dalam pernyataan di Semarang, Minggu, menjelaskan bahwa saat itu pihaknya mendapatkan informasi ada satu desa terluar di Kabupaten Batang yang tidak memiliki jaringan internet sama sekali.
"Kami mendapat informasi dari Dinas Kominfo bahwa ada satu desa terluar di Kabupaten Batang yang tidak memiliki jaringan internet sama sekali, dan saat itu juga kami berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk segera melakukan pengecekan dan survei ke lokasi," katanya.
Ternyata, kata dia, wilayah tersebut memang cukup jauh dari tower Telkomsel yang ada, serta memiliki kontur alam yang sangat menantang yakni tanjakan-tanjakan ekstrem, melewati hutan dan berbukit-bukit.
Akhirnya, Telkomsel bersama Dinas Kominfo dan pemerintah desa sepakat untuk bahu- membahu berkolaborasi mencari solusi atas masalah tersebut dengan membangun BTS (Combat Minimalis) secara gotong royong.
Sejak saat itulah, warga Desa Pranten bisa menikmati signal internet yang bekualitas sehingga proses pemerintahan di desa tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Selain itu, proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, serta kesejahteraan masyarakat melalui umkm dan parawisata semakin meningkat.
"Salah satu alasan kami menyolusikan permasalahan signal di desa Pranten ini bukan semata-mata karena tuntutan bisnis saja, namun hal ini juga merupakan salah satu bentuk 'meaning' dan 'purpose' kami di Telkomsel agar bisa terus manfaat bagi masyarakat luas," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Pranten Ella menyampaikan bahwa saat ini desanya telah memiliki akses internet setelah tujuh tahun menunggu.
Diakuinya, sebelumnya daerah tersebut benar-benar tidak terjangkau oleh sinyal internet.
"Pada tahun 2017 pemerintah desa berjuang untuk mendapatkan signal internet, kami sampai mendatangi Dinas Kominfo dan dinas lainnya untuk meminta bantuan, ternyata perjuangan ini tidak mudah, awalnya kami hanya mendapat bantuan Wifi di satu titik yakni di kantor desa," katanya.
Saat pandemi melanda, ia benar-benar merasa bahwa internet adalah kebutuhan pokok karena administrasi desa maupun proses belajar mengajar semuanya dilakukan secara "online".
"Alhamdulillah, saat itu kami bertemu dengan pihak Telkomsel yang mau menyolusikan permasalahan dan kebutuhan kami," katanya.
Setelah tujuh tahun menunggu, akhirnya warga Desa Pranten di Kabupaten Batang bisa menikmati sinyal internet yang berkualitas.
Desa Pranten memiliki potensi alam yang luar biasa, mulai dari tanahnya yang subur hingga pemandangan alam yang sangat indah.
Terletak di ketinggian 1988 mdpl, Desa Pranren memiliki pemandangan alam yang indah dan hawa yang dingin, lautan awan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi desa tersebut.
Saat ini, para wisatawan bisa membagikan keseruannya saat melewati tol khayangan ataupun saat menikmati jagung bakar dan secangkir kopi panas di atas awan secara langsung, baik melalui "instastory" maupun "videocall".
Manager NOP Pekalongan Fanan Yosie Risdian, dalam pernyataan di Semarang, Minggu, menjelaskan bahwa saat itu pihaknya mendapatkan informasi ada satu desa terluar di Kabupaten Batang yang tidak memiliki jaringan internet sama sekali.
"Kami mendapat informasi dari Dinas Kominfo bahwa ada satu desa terluar di Kabupaten Batang yang tidak memiliki jaringan internet sama sekali, dan saat itu juga kami berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk segera melakukan pengecekan dan survei ke lokasi," katanya.
Ternyata, kata dia, wilayah tersebut memang cukup jauh dari tower Telkomsel yang ada, serta memiliki kontur alam yang sangat menantang yakni tanjakan-tanjakan ekstrem, melewati hutan dan berbukit-bukit.
Akhirnya, Telkomsel bersama Dinas Kominfo dan pemerintah desa sepakat untuk bahu- membahu berkolaborasi mencari solusi atas masalah tersebut dengan membangun BTS (Combat Minimalis) secara gotong royong.
Sejak saat itulah, warga Desa Pranten bisa menikmati signal internet yang bekualitas sehingga proses pemerintahan di desa tersebut bisa berjalan dengan lancar.
Selain itu, proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, serta kesejahteraan masyarakat melalui umkm dan parawisata semakin meningkat.
"Salah satu alasan kami menyolusikan permasalahan signal di desa Pranten ini bukan semata-mata karena tuntutan bisnis saja, namun hal ini juga merupakan salah satu bentuk 'meaning' dan 'purpose' kami di Telkomsel agar bisa terus manfaat bagi masyarakat luas," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Pranten Ella menyampaikan bahwa saat ini desanya telah memiliki akses internet setelah tujuh tahun menunggu.
Diakuinya, sebelumnya daerah tersebut benar-benar tidak terjangkau oleh sinyal internet.
"Pada tahun 2017 pemerintah desa berjuang untuk mendapatkan signal internet, kami sampai mendatangi Dinas Kominfo dan dinas lainnya untuk meminta bantuan, ternyata perjuangan ini tidak mudah, awalnya kami hanya mendapat bantuan Wifi di satu titik yakni di kantor desa," katanya.
Saat pandemi melanda, ia benar-benar merasa bahwa internet adalah kebutuhan pokok karena administrasi desa maupun proses belajar mengajar semuanya dilakukan secara "online".
"Alhamdulillah, saat itu kami bertemu dengan pihak Telkomsel yang mau menyolusikan permasalahan dan kebutuhan kami," katanya.
Setelah tujuh tahun menunggu, akhirnya warga Desa Pranten di Kabupaten Batang bisa menikmati sinyal internet yang berkualitas.
Desa Pranten memiliki potensi alam yang luar biasa, mulai dari tanahnya yang subur hingga pemandangan alam yang sangat indah.
Terletak di ketinggian 1988 mdpl, Desa Pranren memiliki pemandangan alam yang indah dan hawa yang dingin, lautan awan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi desa tersebut.
Saat ini, para wisatawan bisa membagikan keseruannya saat melewati tol khayangan ataupun saat menikmati jagung bakar dan secangkir kopi panas di atas awan secara langsung, baik melalui "instastory" maupun "videocall".
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan! Hadirkan Layanan Komprehensif yang Semakin Nyaman & Aman Diakses
11 November 2024 20:03 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan! Hadirkan Layanan Komprehensif yang Semakin Nyaman & Aman Diakses
11 November 2024 20:03 WIB