Semarang (ANTARA) - PT Taman Satwa Semarang (Perseroda) atau Semarang Zoo menyebutkan tingkat kunjungan wisatawan selama libur panjang akhir Januari 2025 mencapai 5.411 wisatawan yang berasal dari berbagai daerah.
Direktur Semarang Zoo Bimo Wahyu Widodo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan tingkat kunjungan di kebun binatang itu tercatat pada periode 25-29 Januari 2025.
Pada periode tersebut tercatat ada dua hari libur nasional, yakni Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, ditambah cuti bersama yang memungkinkan libur cukup panjang.
Menurut dia, tingkat kunjungan wisatawan tersebut relatif meningkat dibandingkan hari-hari biasa karena momentum libur panjang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata.
Kalau hari-hari biasa, kata dia, rata-rata kunjungan ke Semarang Zoo sekitar 500 orang per hari, sedangkan akhir pekan antara 1.000-2.000 orang per hari.
"Untuk Senin-Jumat tingkat kunjungan sekitar 500-an orang, Sabtu 1.000-an wisatawan, sedangkan Minggu kurang lebih 2.000-an pengunjung," kata Bimo.
Untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2576 Konzili, Semarang Zoo juga menggelar berbagai kegiatan menarik yang berlangsung selama lima hari, yakni pada tanggal 25-29 Januari 2025.
"Kegiatan ini menampilkan beberapa acara yang meriah seperti Parade Barongsai, lomba mewarnai, festival tari, Mandarin cosplay," katanya.
Untuk meningkatkan daya tarik pengunjung, kata dia, pihaknya berencana mengembangkan Semarang Zoo meski memang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
"Impian ke sana sudah ada, pilihan desain konsep pengembangan Semarang Zoo sudah ada, tapi butuh dana yang tidak sedikit, dan ini memang kami masih koordinasikan dengan para 'stakeholder'," katanya.
Koleksi satwa yang dimiliki kebun binatang milik Pemerintah Kota Semarang itu juga sudah beragam, seperti harimau benggala, gajah sumatra, hingga beragam binatang herbivora dan burung.
Selain itu, Semarang Zoo juga akan mendapatkan tambahan satwa baru, berupa sepasang sitatunga atau sejenis antelop rawa dan sepasang burung pelikan yang semakin melengkapi koleksi satwa kebun binatang tersebut.
Dua jenis satwa tersebut diperoleh setelah adanya kesepakatan yang dilakukan antara PT Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo dan Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.
"Kebun Binatang Ragunan dalam proses administrasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) DKI. Begitu oke, tinggal kirim," pungkas Bimo.