Pelita Jaya memang masih terlalu tangguh bagi NSH, tim yang baru merangkak bergabung ke tingkat NBL.

Max Yanto dan kawan kawan pada kuarter pertama belum bisa mengimbangi permainan Pelita Jaya yang dihuni banyak pemain berpengalaman.

Erick Sebayang dan kawan kawan yang menampilkan permainan lugas pada kuarter pertama, berhasil mengumpulkan angka bagi Pelita Jaya dengan skor 23-8.

Pelita Jaya yang bermain lepas melawan NSH ini, terlihat mampu menguasai permainan. Sehingga, Erick Sebayang dan kawan kawan pada kuarter dua mampu meninggalkan NSH dalam perolehan angka dengan skor 47-14.

Sebaliknya, NSH mayoritas menurunkan pemain muda tersebut belum mampu mengimbangi permainan lawan. Pelita semakin jauh perolehan angka di kuarter tiga dengan skor 66-22.

Pelita Jaya tag diasuh pelatih Rastafari Horongbala, pada kuarter empat atau terakhir justru meningkatkan tempo permainan dengan penjagaan ketat dalam pertahanan maupun saat menyerang.

Sehingga, Max Yanto dan kawan kawan tidak bisa mengembangkan permainannya, sehingga serangan NSH ke ring Pelita sering tidak membuahkan angka. Bahkan, Max Yanto dan kawan kawan sering melakukan kesalahan sendiri.

Pelita Jaya pada kuarter terakhir ini, akhirnya mampu membekukan kemenangan dengan meyakinkan dengan skor 100-38. Pemain Erick Sembayang (Pelita Jaya) perain poin terbanyak dengan 21 angka.

Pemain NSH GMC Riau Max Yanto yang menjadi tumpuan tim mampu menyumbangkan poin bagi timnya sebanyak 18 angka.