Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melibatkan para pedagang di kawasan pasar dandangan untuk turut mengedukasi para pengunjung agar membuang sampah pada tempat sampah yang tersedia di setiap gerai pedagang.
"Masing-masing pedagang juga bertanggung jawab dengan kebersihan di sekitar tempat jualannya, sehingga kebersihan kawasan pasar dandangan benar-benar terjaga," kata Kabid Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan Imam Prayitno di Kudus, Selasa.
Selain melibatkan pedagang, pihaknya juga terbantu relawan yang tergabung dalam anak peduli kebersihan dalam mengampanyekan kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya kepada pedagang maupun pengunjung pasar.
"Ketika kawasan pasar bebas sampah dan terjaga kebersihannya, tentu akan menjadi daya tarik pengunjung. Apalagi, pengunjung pasar dandangan Kudus tidak hanya warga lokal, melainkan dari berbagai daerah di Jateng," ujarnya.
Dinas Perdagangan juga menerjunkan tim untuk melakukan pengawasan, termasuk mendampingi tim kebersihan dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus.
Dinas PKPLH Kudus setiap malam mulai pukul 24.00 hingga 02.00 WIB mulai membersihkan jalan di sepanjang Jalan Sunan Kudus hingga Alun-alun yang menjadi tempat tradisi dandangan dengan diramaikan Pasar Malam.
"Petugas kebersihan yang dilibatkan oleh Dinas PKPLH Kudus mencapai 30 orang dan satu truk dam pengangkut sampah," ujarnya.
Sementara Dinas Perdagangan Kudus juga membantu menyediakan dua truk kontainer sampah, karena setiap harinya terdapat tiga truk sampah yang harus diangkut dari kawasan pasar dandangan.
Adanya pelibatan berbagai pihak, kawasan pasar dandangan relatif lebih bersih dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya.
"Meskipun demikian kami tetap menerjunkan tim untuk melakukan pengawasan. Jika ada pedagang yang tidak tertib tentu akan diberikan teguran karena sejak awal sudah ada kesepakatan untuk menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing," ujarnya.
Pasar dandangan yang merupakan tradisi untuk menyambut bulan Ramadhan itu diramaikan dengan pasar malam dengan jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terlibat mencapai 450 unit, belum termasuk pedagang lesehan yang diperkirakan mencapai 600-an orang.
Pelaksanaan pasar dandangan dijadwalkan pada 19-28 Februari 2025 atau sampai menjelang hari pertama bulan puasa Ramadhan sesuai ketetapan pemerintah.
Baca juga: Pemkab Kudus targetkan perbaiki empat pasar tradisional mulai Maret