Logo Header Antaranews Jateng

BBPBAP Jepara bersama TNI/Polri bersihkan kawasan pantai

Sabtu, 25 Januari 2025 20:44 WIB
Image Print
Pegawai Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara (BBPBAP) bersama personel TNI, Polri, dan Dinas Lingkungan Hidup melakukan kerja bakti membersihkan pantai dan kompleks perkampungan nelayan di Kelurahan Bulu, Kabupaten Jepara. (ANTARA/HO-BBPBAP Jepara.)

Jepara (ANTARA) - Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara (BBPBAP) bersama personel TNI, Polri, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara melakukan kerja bakti membersihkan pantai dan kompleks perkampungan nelayan di Kelurahan Bulu, Jepara.

"Selain menerjunkan sejumlah pegawai, kami juga mengerahkan dua unit alat berat," kata Kepala BBPBAP Jepara Supito di Jepara.

Ia mengatakan bahwa aksi bersih pantai itu merupakan bagian dari bentuk tanggungjawab bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan pesisir di Kabupaten Jepara. 

Ia mengatakan aksi ini sesuai dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait implementasi "Blue Economy", salah satunya memerangi sampah di pesisir dan laut.

"Saya rasa ini upaya positif dengan kolaborasi berbagai pihak. Ini juga sebagai upaya edukasi kepada masyarakat sebagaimana pentingnya laut yang sehat, apalagi sampah yang ada didominasi sampah plastik," ujarnya. 

Sampah plastik, kata dia, paling berbahaya karena mengandung mikroplastik. Sehingga ketika dimakan ikan, kemudian dikonsumsi tentu akan membahayakan kesehatan secara jangka panjang. 

Ia berharap masyarakat mengetahui hal itu, sehingga perlu membangun kesadaran bersama pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

Untuk itulah, kata dia, keberadaan BBPBAP Jepara juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat, sehingga turut melakukan aksi bersih-bersih pantai yang berlangsung pada Jumat (24/1) bersama masyarakat, TNI, Polri, dan Pemkab Jepara.

Apalagi, kata dia, berdasarkan data penilaian indeks kesehatan laut dunia atau Ocean Health Index (OHI) tahun 2022, Indonesia berada di urutan ke 181 dari 220 negara dengan indeks OHI 61 di bawah rata rata dunia. 

"Hal ini tentu harus menjadi perhatian bersama, mengingat laut merupakan masa depan bangsa terutama untuk mensuplai kebutuhan pangan," ujarnya.



Pewarta :
Editor: Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025