Semarang (ANTARA) - Bakti Lingkungan Djarum Foundation ikut membantu mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Kudus melalui pusat pengelolaan organik yang memiliki kapasitas hingga 50 ton per hari.
Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara saat penyerahan apresiasi kepada para mitra pengelolaan sampah organik di Kudus, Rabu, mengatakan lembaga sosial ini sudah menginisiasi pengelolaan sampah organik di Kabupaten Kudus sejak 2018.
Hingga saat ini, kata dia, Djarum Foundation sudah memiliki 370 mitra pengelola sampah organik yang memasok berbagai jenis sampah yang telah dipilah ke pusat pengolahan organik.
"Kegiatan ini merupakan bentuk pengelolaan sampah secara berkelanjutan," katanya.
Pusat pengolahan organik yang diinisiasi Djarum Foundation, lanjut dia, mampu mengurangi beban produksi sampah yang harus ditangani oleh pemerintah daerah hingga 20 persen.
Pusat pengolahan organik dengan kapasitas 50 ton per hari mampu mengubah berbagai sampah organik menjadi humus sekitar 40 ton yang memiliki mikroba baik untuk tanah.
Selain itu, dalam menggugah kepedulian generasi muda terhadap pengelolaan sampah organik, lembaga ini juga telah memiliki platform digital Kudus Apik Resik (Asik).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti menambahkan produksi sampah di kabupaten ini mencapai 170 ton per hari.
"Produksi sampah ini bisa meningkat saat mendekati ramadhan dan lebaran nanti," katanya.
Permasalahan sampah, lanjut dia, dihadapi hampir seluruh daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, kata dia, permasalahan sampah harus diatasi sejak dari hulu.
"Perlu edukasi, perubahan pola pikir. Sampah harus sejak dari rumah dipilah," katanya.