Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan bahwa perbaikan infrastruktur jalan masuk dalam program prioritasnya dalam 100 hari memimpin Kota Atlas.

"Kami ini sedang berupaya untuk 100 hari bisa menyelesaikan berbagai macam hal, salah satunya adalah Semarang dengan infrastruktur yang nyaman, terjangkau dan aman bagi masyarakat," katanya, di Semarang, Jumat.

Hal tersebut disampaikannya di sela meninjau perbaikan ruas Jalan KH. Ahmad Dahlan, Semarang, tepatnya di depan SMP Negeri 32 yang berlubang.

Menurut dia, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) telah diminta untuk proaktif menanggapi keluhan masyarakat, terutama terkait infrastruktur jalan yang rusak dan berlubang.

"Kami perintahkan semua dinas yang terkait, utamanya diselesaikan dulu yang ada di keluhan masyarakat, baik itu di media sosial yang milik saya, miliknya pemkot atau miliknya Dinas PU (Pekerjaan Umum)," katanya.

Artinya, keluhan masyarakat mengenai jalan rusak yang disampaikan melalui media sosial harus segera ditangani dan jangan sampai menunggu viral.

"Karena kalau sudah masuk media sosial itu berarti sudah ada gangguan yang serius bagi pengguna (masyarakat, red.)," katanya.

Meski efisiensi anggaran menjadi perhatian utama pemerintah, ia memastikan pihaknya tetap menjalankan tugas dengan anggaran yang tersedia tanpa mengurangi kualitas dan manfaat bagi masyarakat.

"Memang ada beberapa hal yang tidak tersedia, seperti biaya pemeliharaan yang kurang banyak. Justru itu, kami segera melakukan penyesuaian dan perubahan agar gangguan seperti jalan berlubang, jalan rusak, atau penutup-penutup jalan yang hilang bisa terselesaikan," katanya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa setiap proyek yang dijalankan akan tetap mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

"Kami bertekad membantu masyarakat dengan cara-cara yang baik. Dan saya pastikan penggunaan anggarannya benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan memenuhi ketepatan standar akuntabilitas," ujarnya.

Selain infrastruktur, Agustina mengatakan target 100 hari pertamanya yang kedua, yakni Semarang Bersih, dengan pemilihan sampah mulai tingkat rukun tetangga (RT) dengan percontohan kalangan aparatur sipil negara (ASN).

Ia mengatakan bahwa ASN di lingkungan Pemkot Semarang akan menjadi agen percontohan pengelolaan pilah sampah dari rumah tempat tinggalnya masing-masing maupun di tingkat RT.

Agustina menambahkan bahwa kesehatan juga menjadi program prioritasnya, dengan menargetkan prioritas kenaikan cakupan Universal Health Coverage (UHC) untuk seluruh masyarakat Kota Semarang.