Mulyana: Jakarta Jangan Dijadikan Arena Eksperimentasi Politik
Senin, 12 Maret 2012 11:21 WIB
Oleh karena itu, Mulyana di Jakarta, Minggu, meminta semua pihak untuk memperhatikan empat hal penting terkait dengan calon peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta yang pendaftarannya mulai 13 Maret 2012.
"Yang pertama harus diperhatikan adalah kualitas, kedua popularitas, ketiga rekam jejak, dan terakhir adalah pengetahuan calon gubernur terhadap Jakarta," kata Mulyana.
Mengenai kualitas, dia menyerukan pada partai politik (parpol) untuk mengusung kandidat yang memenuhi kualifikasi, kapasitas, dan kompetensi yang memadai.
Dalam hal ini, lanjut dia, calon dari partai politik ataupun dari jalur independen harus memiliki kapasitas birokratik dan manajerial pemerintahan.
Mulyana juga menekankan bahwa kualitas calon gubernur juga mencakup kompetensi teknokratik, mampu secara konseptual, dan pemimpin operasional dalam membangun Jakarta sebagai Megapolitan.
Menurut dia, hal penting kedua adalah popularitas. Partai politik sebaiknya tidak menguras energi politik hanya demi reputasi partai tersebut dengan mengajukan pasangan calon yang sulit bersaing karena popularitas dan elektabilitas yang rendah.
"Pengajuan kandidat juga harus memperhatikan telaah mendalam tentang jejak panjang calon yang akan diajukan," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa calon yang mempunyai indikasi memiliki masalah walaupun belum mengalami proses hukum harus mempertimbangkannya dengan cermat.
"Sangat tidak layak mempertaruhkan masa depan Jakarta di tangan kepemimpinan yang punya potensi bermasalah di kemudian hari," kata Mulyana.
Ia lantas menyebut hal terakhir yang harus mendapat perhatian masyarakat pemilih, partai politik, ataupun calon yang akan mengajukan diri, yaitu persyaratan calon dalam Pasal 58 Huruf H Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 jo UU No.12/2008 tentang Pemerintahan Daerah.
Pasal tersebut mensyaratkan seorang calon kepala daerah tingkat I dan II harus mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya.
"Mustahil calon yang tidak memahami kompleksitas dan dinamika Jakarta serta tidak mempunyai konsepsi yang komprehensif mengatasi masalah di kota ini akan berhasil menjadi Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta," kata Mulyana.
Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Implementasi K3 berkelanjutan, PLN Icon Plus borong 4 Penghargaan di IQSA 2024
15 October 2024 15:46 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017