Rupiah Awal Pekan Menguat 17 Poin
Senin, 2 April 2012 16:58 WIB
"Pelaku pasar uang menilai positif atas hasil penundaan harga BBM sehingga memicu nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS," kata analis pasar uang Treasury Telkom Sigma, Rahadyo Anggoro, di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan hal itu ketika merespons nilai tukar mata uang rupiah di Jakarta sore ini bergerak menguat 17 poin menjadi Rp9.148,00 dari posisi sebelumnya Rp9.165,00 per dolar AS.
Dikatakan Rahadyo, penguatan rupiah juga dipicu dari laporan keuangan emiten yang mayoritas positif sesuai dengan ekspektasi.
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah yang akan melelang surat utang negara (SUN) diproyeksikan tercapai sesuai dengan yang ditergetkan sebesar Rp6 triliun.
"Sebelumnya, setiap pelelangan SUN rupiah mempunyai kecenderungan menguat," kata dia.
Dari global, kata Rahadyo, disepakatinya dana sebesar 800 miliar euro sebagai dana untuk penyelamatan negara yang terkena krisis finansial menjadi salah satu faktor pelaku pasar melepas dolar AS.
Sebesar 500 miliar euro akan digunakan sebagai dana talangan permanen, 200 miliar euro sebagai pinjaman yang sudah dipastikan, dan sisanya senilai 100 miliar merupakan pinjaman bilateral, katanya memaparkan.
"Kondisi itu dinilai positif pelaku pasar keuangan sehingga menguatkan nilai tukar beresiko termasuk rupiah," ujar dia.
Rahadyo memprediksi nilai tukar rupiah pada perdagangan besok, Selasa (3/4), masih mempunyai peluang menguat dan bergerak di kisaran Rp9.125,00--Rp9.175,00 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin (2/4) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp9.163,00/dolar dari posisi sebelumnya Rp9.180,00/dolar.
Pewarta : -
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024