"Bus ini diperuntukkan bagi jemaah haji asal Jawa Tengah yang pemondokannya terlalu jauh dari Masjidil Haram," kata Slamet di Semarang, Kamis.

Menurut dia, upaya tersebut sudah ditempuh oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ia menilai, pemerintah provinsi mampu membeli bus tersebut, atau paling tidak menyewa.

"Kasihan kalau jemaah haji harus pulang berjalan kaki, terlebih yang sudah berusia lanjut," kata Wakil Ketua Komisi yang membidangi masyarakat kesejahteraan rakyat ini.

Sementara jika harus menggunakan angkutan yang tersedia, lanjut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, tentu akan sangat memberatkan jemaah haji.

Bus milik pemerintah provinsi ini nantinya, kata dia, merupakan bagian dari pelayanan ibadah haji yang sudah dibayarkan.

"Terlebih lagi jika pemerintah mampu menyediakan pemondokan yang lebih dekat dengan Masjidil Haram," katanya.

Ia optimistis pemerintah provinsi mampu menyediakan bus bagi jemaah haji tersebut, meskipun dengan sistem sewa.