"Kalau bisa buat 'hand tractor' tenaga matahari karena akan lebih bermanfaat untuk petani," kata Gubernur ketika pengenalan perdana mobil hybrid "H-Molex" karya mahasiswa Unissula Semarang di Semarang, Kamis.

Menurut dia, tenaga surya cukup sesuai dengan kondisi iklim Indonesia yang hanya terbagi atas dua musim, kemarau dan penghujan.

Ia menuturkan, traktor dengan sumber energi alternatif ini tidak akan menyebabkan petani tergantung terhadap solar.

"Petani mendapat kemudahan dan lebih mengena," katanya.

Secara umum, ia mengapresiasi hasil ciptaan civitas akademika Unissula Semarang ini.

Meski demikian, ia meminta hasil ciptaan yang ramah lingkungan tersebut disempurnakan dan dibuat sederhana sehingga memunculkan daya tarik masyarakat.

Sementara itu, Wakil Rektor Unissula Semarang Gunarto mengatakan, mobil Hybrid tersebut memanfaatkan tiga sumber energi, yakni matahari, gas, serta premium.

Ide pembuatan kendaraan tersebut, lanjut dia, berawal dari ketersediaan sumber energi listrik yang mudah didapat.

Menurut dia, penggunaan tiga sumber energi tersebut sebagai bentuk antisipasi jika salah satu pemasok dayanya berkurang.