Mesir Tutup Penyeberangan Rafah dengan Jalur Gaza
Senin, 6 Agustus 2012 11:39 WIB
"Mesir menutup tempat penyeberangan Rafah untuk waktu yang tak ditentukan," setelah beberapa pria bertopeng yang bersenjata menyerang satu pos pemeriksaan di sebelah selatan Rafah, Ahad malam (5/8), kata kantor berita resmi Mesir, MENA, dengan mengutip keterangan satu sumber keamanan, Ahad larut malam.
Presiden Mesir Mohammed Moursi mengadakan pertemuan darurat dengan para pemimpin militer, menteri dalam negeri dan kepala dinas intelijen guna membahas situasi tersebut.
"(Pelaku) serangan pengecut ini takkan dibiarkan tanpa hukuman," demikian isi pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor presiden Mesir, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi. "Mereka yang melakukan serangan itu akan membayar mahal."
Moursi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang tewas dalam serangan tersebut. Pasukan keamanan Mesir masih berusaha mengidentifikasi para penyerang.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Matahari terbenam, saat orang menikmati iftar (buka puasa) ketika tentara tiba-tiba di serang oleh beberapa pria bertopeng yang bersenjata, kata satu sumber keamanan lokal kepada Xinhua.
Setelah baku-tembak, para penyerang melarikan diri dan pasukan keamanan terus memburu mereka.
Beberapa sumber mengatakan satu kendaraan lapis baja dicuri dari tempat kejadian. Korban cedera berada dalam kondisi serius.
Beberapa sumber keamanan telah mengatakan kaum fanatik bertanggung jawab atas serangan itu dan mereka menggunakan senjata otomatis dalam serangan di pos pemeriksaan Lapangan Kemerdekaan tersebut, sebelah selatan Kota Rafah.
Satu sumber keamanan, sebagaimana dikutip MENA, mengatakan para penyerang berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian dengan menggunakan dua kendaraan ke Jalur Gaza.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan para penyerang membajak dua kendaraan dan bergerak menuju wilayah Israel di dekat pos penyeberangan Kerem Shalom.
Let.Kol. Avital Leibovitch dari bagian juru bicara IDF memberitahu Xinhua satu kendaraan meledak sewaktu melintasi perbatasan dan yang satu lagi ditembak oleh Angkatan Udara Israel.
Sejak kerusuhan awal tahun lalu, situasi keamanan di Sinai telah memburuk.
Kelompok fanatik menyerang beberapa kantor polisi sementara orang Badui setempat melakukan beberapa penculikan wisatawan asing. Pipa saluran yang mengeksppor gas alam ke Israel dan Jordania juga diserang lebih dari 10 kali.
Pada penghujung Juli 2011, puluhan orang bersenjata menyerang satu kantor polisi di Arish, Ibu Kota Sinai Utara, sehingga menewaskan enam polisi dan melukai lebih dari 10 personel lagi.
(C003/A011)
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024