Ayah Farhan Punya Rumah di Sebatik
Senin, 3 September 2012 16:54 WIB
"Rumah yang terbuat dari kayu tersebut terdiri dari dua petak, tempat Ustadz Abdullah Umar alias Abu Umar tinggal bersama kedua istrinya, termasuk Farhan," ujar warga Liang Bunyu bernama Abbas, di Sebatik, Senin, yang saat ini tinggal di rumah itu.
Abbas mengaku dirinya merupakan penghuni ketiga setelah Ustadz Abdullah Umar meninggalkan rumah tersebut.
Ia mengatakan, tulisan Arab yang masih kelihatan di dinding dan pintu masuk rumah itu diduga adalah bekas tulisan keluarga Ustadz Abdullah Umar.
Tetapi ia mengaku tidak tahu secara detail mengenai Ustadz Abdullah Umar bersama anak tirinya Farhan Mujahid selama tinggal di Liang Bunyu, karena dirinya baru saja mengajar di sekolah berkas ayah Farhan, pernah menjadi kepala sekolah.
Rumah milik orangtua Farhan yang berdinding papan seadanya dengan setiap petak terdiri dari satu kamar itu terletak di samping kiri bagian belakang SD 041 Muhammadiyah, yang sekarang berubah nama menjadi SD 002 Muhammadiyah Liang Bunyu.
Ketika ditanyakan soal peninggalan keluarga Ustad Abdullah Umar berupa buku-buku, kitab suci Al Quran atau lain-lainnya, ia mengatakan tidak tahu menahu lagi karena sebelum tinggal di rumah itu telah dua keluarga lainnya yang pernah tinggal.
"Mungkin ada buku-buku atau Al Quran atau apa saja yang ditinggalkan waktu itu. Tapi saya sudah tidak dapat lagi karena sebelum saya tinggal di rumah ini sudah dua keluarga lainnya yang pernah tinggal. Yang saya dapat hanya tulisan Al Quran ini yang mungkin ditulis oleh keluarga Farhan," jelas Abbas.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar bekas tempat tinggal orangtua Farhan, aktivitas sehari-harinya apabila tidak mengajar, kata warga, pulang balik Sebatik-Tawau Malaysia tanpa diketahui apa usahanya. Biasanya, orang yang bolak balik Sebatik-Tawau punya bisnis, tapi orangtua Farhan ini tidak diketahui.
Makanya, ketika mereka (Ustad Abdullah) merasa sudah dicurigai oleh warga setempat pada tahun 2005 lalu tiba-tiba pamitan untuk pulang ke kampungnya di Solo, Jawa Tengah.
"Jadi orangtua Farhan ini tiba-tiba meninggalkan Liang Bunyu dengan alasan pulang ke Jawa karena mulai tercium pergerakannya oleh warga sekitar sini," ujar salah seorang warga Liang Bunyu.
Pewarta : -
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017