Tingkat elevasi air Waduk Cengklik di Boyolali, saat ini mencapai 139,72 meter atau mengalami penyusutan dibanding pekan sebelumnya sekitar 139,95 meter, kata petugas Balai Pengelola Sumber Daya Air Bengawan Solo Sutarmo, di Boyolali, Selasa.

Menurut Sutarmo, penyusutan air Waduk Cengklik sudah dirasakan sejak memasuki musim kemarau beberapa bulan lalu hingga sekarang.

Menurut dia, tingkat elevasi air waduk saat ini mencapai 139,72 meter dengan volume sekitar 2.238.700 meter kubik. Padahal volume waduk pada pekan sebelumnya mencapai 2.628.982 meter kubik.

"Sehingga volume air waduk selama sepekan mengalami penyusutan mencapai 390.282 meter kubik per minggunya," katanya.

Menurut dia, selama belum ada turun hujan air Waduk Cengklik akan mengalami penyusutan, karena setiap hari dimanfaatkan untuk irigasi pertanian.

Ia menjelaskan, Waduk Cengklik yang memiliki luas sekitar 306 hektare jika volume air maksimal tingkat elevasinya mencapai sekitar 142.60 meter.

Waduk Cengklik tersebut mampu mengairi lahan pertanian sekitar 1.957 hektare di dua wilayah kecamatan yakni Ngemplak dan Nogosari.

Menurut dia, ada 11 desa di wilayah Ngemplak, yakni Sonokerto, Ngargorejo, Ngesrep, Sindon, Gagaksipat, Sawahan, Donohudan, Manggung, Giriroto, dan Kismoyoso. Sedangkan, Nogosari hanya empat desa yakni Kenteng, Potronayan, Jerun, dan Sumbungan.

Penyusutan air waduk tersebut, kata dia, banyak digunakan oleh warga sekitar untuk membuat lahan persawahan maupun tanaman palawija.