"Kontes kapal cepat tak berawak ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kebetulan, Universitas Diponegoro Semarang dipercaya menjadi penyelenggaranya," kata Ketua Panita Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCBTN) Wilma Amiruddin di Semarang, Rabu.

Rencananya, kata dia, perlombaan yang diprakarsai Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud bakal digelar setiap tahun di perguruan tinggi negeri (PTN) yang memiliki program studi ilmu perkapalan.

Menurut pengajar Jurusan Teknik Perkapalan Undip itu, sebelumnya ada 78 tim yang mengajukan proposal untuk perlombaan itu, setelah itu diseleksi oleh tim juri dan disaring sampai tersisa 30 tim yang maju ke kontes.

"Sebanyak 30 tim itu membuat prototipe kapal tak berawak yang akan dilombakan pada 30 Oktober 2012. Lomba itu dibagi tiga kategori, yakni "autonomus", sistem manual atau "remote control", dan ketiga "fuel engine".

Peserta untuk kategori "autonomus" atau menggunakan sistem autosensor dalam prototipe itu mencapai 11 tim, kategori manual yang menggunakan perangkat "remote control" bertenaga baterai tercatat sebanyak 11 tim.

"Untuk kategori terakhir, yakni 'fuel engine' yang menggunakan mesin berbahan bakar tercatat delapan tim. Semua prototipe kapal yang diperlombakan ini berukuran tidak lebih dari setengah meter," kata Wilma.

Tim juri KKCTBN dari Undip Dr. Joga Dharma Setiawan menjelaskan tim juri berasal dari perwakilan lima perguruan tinggi, yakni Undip, ITS Surabaya, Universitas Hasanuddin Makassar, UI, dan Universitas Pattimura.

"Setiap juri tidak boleh menilai tim dari perguruan tinggi masing-masing sehingga kami menjamin penilaian yang diberikan dalam perlombaan itu berjalan objektif. Peserta lomba berasal dari 15 perguruan tinggi," katanya.