"Saya memang belum masuk dalam daftar atlet pelatnas yang dipanggil induk organisasi olahraga atletik di Tanah Air tetapi saya tetap optimistis bisa masuk dan menjadi tim Indonesia di Myanmar mendatang," kata Dwi Ratnawati ketika dihubungi dari Semarang, Senin.

Menurut dia, dirinya mendengar bahwa 27 atlet yang dipanggil masuk pelatnas sekarang ini berdasarkan Surat Keputusan dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan bukan dari pelatnas Prima.

Menurut peraih medali perak SEA Games 2011 tersebut, jadi yang kebanyakan masuk pelatnas sekarang ini adalah untuk nomor lari cepat.

"Yang nomor lari 400 meter kemudian untuk tempat juga belum ada," kata peraih medali emas SEA Games 2009 Laos dan medali emas PON XVIII/2012 Riau.

Menurut atlet asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah tersebut, peluang masuk pelatnas masih terbuka lebar karena masih ada event nasional yang akan menjadi ajang seleksi bagi pelatnas.

"Masih ada kejuaraan nasional (kejurnas) atletik pada Juni mendatang kemudian kejuaraan atletik Jatim Open pada Maret 2013," katanya.

Ia menambahkan, dirinya mendengar informasi kalau pelatnas Prima mendatang akan dihuni 90 lebih atlet karena berdasarkan penjaringan dari hasil PON 2012 sudah yang tercatat sekitar 72 atlet (31 putri dan 41 putra).

Pada saat meraih medali emas PON 2012, lemparan Dwi Ratnawati sejauh 46,67 meter, sedangkan perak direbut Sulatsri (Riau) 43,35 meter, sedangkan perunggu direbut atlet Jatim Palupi Asdanari dengan lemparan sejauh 38,66 meter.

Lemparan ini masih jauh saat meraih medali perak SEA Games 2011 yaitu 49,90 meter, sedangkan lemparan terbaiknya adalah 50,86 meter yang dicapai pada kejuaraan atletik Thailand Open 2008.

Kemudian saat meraih medali emas SEA Games 2009 Laos adalah sejauh 50,63 meter. "Usai PON Riau, saya tetap menjalani latihan serius di Jakarta di bawah asuhan pelatih dari DKI Jakarta Fahmi Fahrezi," katanya.