Dwi Ratnawati Turun di Nomor Tolak Peluru
Rabu, 16 Januari 2013 17:42 WIB
Sekum Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jawa Tengah Joko PA di Semarang, Rabu, mengatakan nomor spesialisasinya yaitu lempar cakram tidak dipertandingkan pada kejuaraan tersebut sehingga yang bersangkutan hanya turun pada nomor tolak peluru.
"Kita tidak berani memasang target pada Dwi Ratnawati karena nomor yang diikuti bukan spesialisasinya, apalagi jika atlet yang berlaga pada PON 2012 turun, tentunya berat bagi Dwi," katanya.
Pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau 2012 nomor tolak peluru putri, medali emas direbut atlet nasional berasal dari Jawa Barat, Eki Febri Ekawati, dengan lemparan sejauh 13,89 meter sekaligus memecahkan rekor PON atas nama Josephine Manuse (Papua) dengan lemparan sejauh 13,77 meter.
Medali perak nomor itu, direbut Dewi Lentari (Nusa Tengara Barat) dengan lemparan 13,72 meter, sedangkan perunggu direbut Ni Putu Nita Wijaya sejauh 13,68 meter, sedangkan Dwi Ratnawati mengundurkan diri karena mengalami cedera.
Bendahara Pengprov PASI Jateng Erma Subasir mengatakan pada kejuaraan atletik Piala Panglima TNI di Bandung mendatang, Jawa Tengah menerjunkan 15 atlet yang akan turun pada semua nomor yang dipertandingkan.
Dari 15 atlet yang akan diterjunkan Jateng tersebut, kata dia, tidak termasuk peraih dua medali emas SEA Games yaitu Agus Prayogo karena pelari berasal dari Kota Magelang, Jateng, tersebut turun atas nama tim TNI AD.
SEbanyak 15 atlet Jateng yang tampil pada kejuaraan tersebut di antaranya Triyaningsih (5.000 dan 10 ribu meter), Dwi Ratnawati (lempar cakram), Krisna Wahyu (tolak peluru), Yuarisdianto (tolak peluru), Muhammad Rusmanto (lempar lembing putra).
Selain itu, Dian Kartika Ratnasari (lempar lembing putri), Tri Sutrisno (lari 3.000 meter halang rintang dan cross country), Haryanto (lari 3.000 halang rintang dan cross country), Unik Setyorini (10 ribu meter dan cross country), Novita Andriyani (3.000 halang rintang dan cross country).
Menyinggung soal peluang atlet Jateng pada kejuaraan atletik Piala Panglima TNI, dia mengatakan, peluang untuk meraih medali emas terbuka lebar terutama dari Triyaningsih, Dwi Ratnawati, Rusmanto, dan Dian Kartika Ratnasari (lempar lembing putra-putri).
Selain itu, Krisna Wahyu untuk tolak peluru karena yang bersangkutan adalah peraih medali emas di nomor spesialisasinya pada PON 2012.
Ia mengatakan kejuaraan atletik Piala Panglima TNI di Bandung itu tidak sekadar memperebutkan medali, tetapi juga menyediakan hadiah uang pembinaan, yaitu juara pertama atau peraih medali emas mendapat Rp4 juta, juara kedua Rp2 juta, dan ketiga Rp1 juta.
Pelari nasional berasal dari Jateng, Agus Prayogo, mengaku hanya turun pada nomor lari 5.000 meter karena aturannya atlet pelatnas hanya boleh turun pada satu nomor lomba.
"Saya berusaha menjadi yang terbaik di kejuaraan ini dengan meraih medali emas dan saingan saya tetap seperti PON 2012 yaitu pelari pelatnas asal Sumatera Selatan Jauhari Johan," katanya.
Pewarta : -
Editor:
hernawan
COPYRIGHT © ANTARA 2024