Siswi SMA Santa Ursula Gugat Politikus DPR
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Eva K. Sundari (deret belakang enam dari kiri), bersama siswi-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Santa Ursula Jakara di Ruang Komisi III, Kompleks Gedung MPR, DPD, dan DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12). (
Hal itu mengemuka pada saat 90 siswi SMA Santa Ursula Jakarta menemui anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI di ruang sidang Komisi III (Bidang Hukum, Perundang-undangan, HAM, dan Keamanan) DPR RI, Kompleks Gedung MPR/DPD/DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (12/12/12). Delegasi pelajar tersebut diterima oleh Eva Kusuma Sundari (anggota Komisi III), Indah Kurnia (Komisi XI), dan Aryo Bimo (Komisi VI).
Pertanyaan retorik dari Stephany berupa gugatan apakah DPR akan merwariskan Indonesia dalm kondisi keropos, seperti tambang hilang, kerusakan lingkungan, utang, dan kemiskinan. Atau, sebaliknya dalam kondisi penuh kemakmuran kepada generasi muda. Pertanyaan ini menguatkan permintaan Angel agar politikus berkomentar atas sinyalemen RI sebagai negara kleptokrasi, bukan demokrasi.
Tampak bahwa para siswi memiliki minat ke isu gender dan mengingatkan pentingnya berinvestasi pada perempuan mengingat peran strategis perempuan dalam keluarga. Chelsea menyitir pepatah "when you teach a man you will teach only one man, but if we teach a woman we will teach one generation". Dalam kaitan ini, para siswi mempertanyakan kontribusi Komisi VIII terhadap upaya perbaikan status perempuan.
Hiruk pikuk dunia politik, terutama para politiskus tertangkap korupsi, amat disesalkan oleh Hillary karena menegaskan bahaw politik itu kotor dan buruk.
Eva K. Sundari mengingatkan bahwa praksis/kinerja politik (output dan outcome) amat tergantung pada integritas para politikusnya sehingga apakah politik mendatangkan manfaat atau justru mudarat bagi rakyat tergantung pada fase perekrutan politikus. "Jika parlemen diisi para politikus busuk, demokrasi akan mengalami defisit," ujarnya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Indah Kurnia, mengingatkan pentingnya menciptakan para pemilih yang cerdas sehingga hanya akan memberikan suara pada calon anggota legislatif yang memiliki 3 C (Character, Competence, dan Commitment), dan bukan karena faktor kepopuleran.
Sementara itu, Aryo Bimo menekankan pentingnya sekolah-sekolah menjadi wadah membentuk karakter warga negara yang jujur, nasionalis, dan politikus/patriotis sehingga bisa menyelesaikan permasalahn utama bangsa, yaitu korupsi.
Pewarta : D.Dj. Kliwantoro
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Siapkan 'Hero' bijak bermediadigital, Mahasiswa Ilkom Udinus gelar Kampanye Digital Warriors
03 December 2024 11:03 WIB
Ini cerita SMAN 11 Semarang bisa sabet gelar juara Regional AXIS Nation Cup 2024
18 October 2024 12:37 WIB
Sebanyak 880 siswa madrasah ikut Kompetisi Sains Madrasah 2024 di Ternate
02 September 2024 15:06 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017