Kapolda: Solo dapat Pengamanan Khusus Saat Natal
Kamis, 20 Desember 2012 13:36 WIB
Brigade Mobil (Brimob) gelar pasukan. (ANTARA/Zabur Karuru)
"Saya sendiri akan di sana nantinya, di Surakarta (Solo). Nanti saya akan melihat langsung," katanya di Purwokerto, Kamis.
Kapolda mengatakan hal itu kepada wartawan usai Upacara Penutupan Pelatihan Alih Golongan dari Bintara ke Perwira 2012 yang diikuti 398 personel kepolisian se-Jateng di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto.
Kendati demikian, dia mengatakan, jumlah kekuatan personel kepolisian yang diterjunkan di Solo sama dengan daerah lainnya di Jateng.
"Kekuatannya sama, cuma di sana cadangannya lebih banyak," katanya.
Ia mengatakan di mana ada kegiatan masyarakat, polisi harus ada.
"Bukan hanya di tempat keramaian. Bahkan, tempat terpencil yang kosong pun akan menjadi fokus perhatian polisi, tempat-tempat yang sepi perlu mendapat perhatian pengamanan," katanya.
Menurut dia, jumlah personel kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan perayaan Natal di Jateng secara keseluruhan mencapai 12.800-an orang.
"Besok (Jumat, red.) mulai kita gelar pasukannya, serentak seluruh Indonesia. Kita gelar pasukan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita siap mengamankan saudara-saudara kita yang akan merayakan Hari Natal dan Tahun Baru, juga seluruh masyarakat yang mau bergembira merayakan pergantian tahun itu kita jamin keamanannya," kata dia menambahkan.
Ia mengatakan kepolisian dibantu aparat keamanan lainnya telah melakukan upaya-upaya awal untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan keamanan saat perayaan Natal.
Sebelum pelaksanaan, kata dia, kepolisian telah mengadakan pelatihan-pelatihan, pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat, pemetaan tempat-tempat ibadah, maupun tempat-tempat yang akan digunakan untuk perayaan pergantian tahun.
"Semua yang ada manusianya menjadi objek pengamanan dari polisi," kata dia menegaskan.
Disinggung mengenai penangkapan terduga teroris di Purbalingga pada Minggu (16/12), Kapolda mengatakan, orang tersebut terkait dengan teror di Solo.
"Penangkapan bukan santrinya. Penangkapan terkait dengan pelaku teror, salah satunya mungkin yang melempar granat di Solo. Ikut melempar," katanya.
Terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Purbalingga pada Minggu (16/12), yakni Ali Zaenal Abidin.
Dia yang berasal dari Ngruki RT 05 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, baru dua bulan menjadi santri di Pondok Pesantren Al Suchary, Kelurahan Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkot Solo targetkan jumlah kunjungan wisatawan 3,675 juta orang pada 2025
15 January 2025 14:34 WIB