"Hasil uji Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang sudah diketahui. Hasilnya positif tanaman khat yang mengandung chatinone," kata Kapolda di Semarang, Rabu.

Kapolda menjelaskan, chatinone termasuk narkotika golongan I sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

"Chatinone teregister di nomor urut 35 dan juga mempunyai zat turunan yaitu metil chatinone," ujarnya.

Kapolda mengungkapkan, saat ini Direktur Reserse Narkoba Polda Jateng berada di Banyumas untuk memimpin langsung pemusnahan tanaman khat yang ditemukan di sebuah ladang milik warga setempat.

"Semua tanaman Khat yang ada di ladang tersebut akan dicabut untuk dimusnahkan dan kami akan melakukan sosialisasi bahwa tanaman Khat itu," katanya.

Pada awal pekan ini Kepolisian Resor Banyumas mengamankan sebuah ladang yang diduga ditanami tanaman Khat di Dusun Munggangsari, Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.

Penemuan pada Senin (4/2) tersebut berdasarkan informasi dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang menemukan tanaman mirip dengan pohon khat yang mengandung katinona.

Ladang seluas 2.100 meter persegi ini milik seorang warga setempat bernama Winarti yang disewa seorang keturunan Arab bernama Ali selama sepuluh tahun dengan biaya sewa Rp15 juta.

Orang yang menyewa ladang itu menyebut tanaman yang ditanamnya dengan sebutan teh Arab.

Informasi yang dihimpun, tanaman khat termasuk dalam ordo Celastrales dan famili Celastraceae serta memiliki nama latin Catha edulis.

Tanaman khat termasuk dalam jenis tanaman semak dengan masa pertumbuhannya yang lambat jika sudah diolah menjadi narkotika biasa disebut dengan katinona yang termasuk obat-obatan terlarang golongan I dalam Undang-Undang Pengawasan Psikotropika di Indonesia karena mengandung monoamina alkaloid.