"Kami memastikan kelompok yang melakukan penyerangan adalah kelompok Goliat Tabuni dan Militer Murib," katanya, setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Kepala Polda Papua, Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Markas Polda Papua, Jumat.

Zebua mengatakan, kedua kelompok sipil bersenjata (KSB) itu sudah bertindak brutal dan biadab karena tidak saja menyerang pos dan aparat keamanan tetapi juga warga sipil.

Akibatnya, lima warga sipil ditembak KSB hingga menyebabkan empat orang di antaranya tewas dan satu warga lainnya kritis.

Dua hari terakhir terjadi tiga penyerangan bersenjata terhadap personel TNI AD dan arsenal TNI. Delapan personel TNI AD setempat tewas, satu helikopter NAS-332 Super Puma ditembaki di udara saat akan mengevakuasi tujuh personel kewilayahan setempat di Distrik Sinak.

Selain delapan personel TNI AD tewas, juga menciderai dua perwira lain TNI AD dari Batalion Infantri 753/AVT, yaitu Letnan Satu Infantri Reza dan Letnan Satu Infantri Yohanis Djoni. Perwira TNI AU juga jadi korban, yaitu Kapten Penerbang Asep (tertembak di paha) dan Kapten Teknik Amang (tertembak di tangan) saat menerbangkan NAS-332 Super Puma itu.

"Karena itu kalau prajurit kami bertemu kelompok itu, mereka ditindak tegas. Saat ini, kami lebih mendorong pasukan yang ada di sekitarnya dikirim ke Sinak, termasuk dari Mulia," kata Zebua.

Akibat penyerangan yang dilakukan KSB itu menyebabkan delapan prajurit TNI dan empat warga tewas serta dua lainnya cedera yakni Lettu Inf Reza dan Yohanis Djoni.