Pemberian diskon tersebut dikemas dalam "Semarang Great Sale 2013" sebagai bagian untuk memperingati Hari Jadi Ke-466 Kota Semarang pada tanggal 2 Mei 2013.

Ada tiga "event" besar yang digelar bertepatan dengan HUT Kota Semarang, yakni selain "Semarang Great Sale", "Semarang Night Carnival", ada juga "Tugu Muda Bike Week".

"Semarang Night Carnival" tahun ini mengusung tema "Semarang Semarak Warna" yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei 2013.

Tema tersebut merupakan simbolisasi keberagaman etnis budaya di Kota Semarang dan eksplorasi dari Night Carnival itu sendiri dengan warna yang menyala pada malam hari dan penggunaan aksesoris lampu.

Untuk pesta diskon yang digelar di pusat perbelanjaan, di antaranya di Mal Ciputra (terdapat 51 tenant yang memberi diskon dan harga khusus selama Semarang Great Sale), di DP Mal (sembilan tenant), Java Supermal (33 tenant), Mal Paragon (20 tenant), Plaza Simpang Lima (12 tenant).

Sementara itu, tempat-tempat kuliner yang memberikan diskon, yakni PKL Kawasan Simpang Lima, PKL Taman Menteri Supeno, PKL Jalan Gajahmada, PKL Jalan Depok, PKL Jalan Ahmad Dahlan, serta di Pasar Semawis.

Hotel yang ikut memberikan diskon ada sebanyak 37, yakni Patra Jasa, Amaris Pemuda, Grasia, New Metro, Puri Garden, Alam Indah, Nyata Plaza, Bukit Permai, Permata Hijau, Bukit Asri, Candi Baru, Candi Indah, Bali, Merbabu, Surya, Pondok Serrata, Quirin, Muria, dan Rinjani.

Selain itu, Hotel Srondol Indah, Belle View, Whiz, Dalu, Siliwangi, Sahid Plaza, Quest, PHI Semesta, Ibis, Pandanaran, Grand Candi, Ciputra, Novotel, Gumaya Tower, Crown Plaza Semarang, Santika Premier, Dafam, dan Horison.

Antarpelaku usaha di Kota Semarang bersama Pemkot Semarang bergandeng tangan dan berkomitmen untuk menyukseskan kegiatan "Semarang Great Sale"."

Pesta semakin semarak dengan sejumlah pameran di mal, seperti pameran komputer (16 April--7 Mei di Plaza Simpanglima), pameran elektronik (9--21 April Java Supermal), pameran elektronik (25 April--6 Mei di Mal Ciputra), kids and baby promo (1--19 April di Sri Ratu Pemuda), pameran otomotif (10--21 April di Paragon Mal).

Tidak hanya para pelaku usaha, Pemerintah Kota Semarang juga ikut aktif menggelar sejumlah acara untuk memeriahkan "Semarang Great Sale", yakni dengan pameran buku murah, pameran pangan khas, dan pameran Tosan Aji.

Untuk menyukseskan acara, sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan pemasangan baliho, reklame, dan spanduk di sejumlah titik, terutama yang berada di perbatasan daerah dengan maksud menarik wisatawan luar daerah masuk ke Semarang.

Tidak hanya itu, di kalangan pejabat Pemkot Semarang juga gencar melakukan sosialisasi dengan penempelan stiker "Semarang Great Sale 2013" di kendaraan dinas. Bahkan, ada baliho berukuran relatif besar yang dipasang di halaman Balai Kota Semarang.

Stiker juga dipasang di tempat-tempat usaha yang menjadi partisipan "Semarang Great Sale", termasuk di taksi serta di tempat usaha lainnya.

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Di tingkat pelaku, kegiatan "Semarang Great Sale" pada tahun ini dikemas berbeda dengan dua kegiatan sama pada tahun 2010 dan 2011 karena tahun ini digerakkan oleh "event organizer" bersama seluruh stakeholder terkait.

Selain itu, pada dua tahun sebelumnya kegiatan "Semarang Great Sale" juga digelar sebulan penuh pada Desember, berbeda dengan tahun ini yang dibarengkan dengan HUT Kota Semarang.

Pergeseran waktu pelaksanaan merupakan buah dari kesepakatan bersama, di antaranya karena akhir tahun biasa jika ada promo dan diskon.

Selain itu, di akhir tahun, pusat perbelanjaan juga sudah penuh pengunjung. Begitu pula, dengan tingkat penghunian kamar hotel yang tinggi, sehingga dampak dari "Semarang Great Sale" tidak terlihat jelas.

Perubahan jadwal kegiatan yang digelar pada bulan yang masih "sepi dan rendah" diharapkan dampak "Semarang Great Sale" akan signifikan sekaligus dapat menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah kegiatan.

Pesta diskon satu bulan penuh di semua sektor diyakini oleh Pemerintah Kota Semarang dan seluruh pelaku utama dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Semarang Budi Handoyo optimistis pendapatan toko dan ritel akan meningkat dua kali lipat dari bulan tanpa ada "Semarang Great Sale".

"Kami yakin kegiatan ini akan menjadi daya tarik untuk masyarakat berwisata ke Kota Semarang baik wisata belanja, wisata kuliner, maupun seni," katanya.

Sementara itu, dari sisi jumlah kunjungan wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang optimistis dengan kegiatan ini akan dapat mendongkrak jumlah wisatawan sebanyak enam persen.

Ketua PHRI Jawa Tengah Heru Isnawan juga berharap "Semarang Great Sale" akan dapat meningkatkan jumlah penghunian kamar dari yang rata-rata 40 persen pada "low season" menjadi 55 persen.

"Januari hingga Mei, memang hotel dalam kondisi 'law season' rata-rata 40 persen dan dengan 'Semarang Great Sale' harapannya bisa naik menjadi 55 persen," katanya.

Pengamat ekonomi dari Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang Alimuddin Rizal Rifai menilai "Semarang Great Sale" akan sangat menarik kelompok masyarakat yang suka berbelanja.

"Akan tetapi, untuk masyarakat yang membelanjakan uang secara rasional, tidak akan banyak berpengaruh banyak karena mereka hanya akan belanja sesuai dengan kebutuhannya," katanya.

Jika dilihat dampak ekonomi dari "Semarang Great Sale", bisa berpengaruh pada pendapatan di sektor perdagang, hotel, dan restoran. Akan tetapi, tidak banyak berpengaruh terhadap inflasi.

Optimistis dari para pelaku usaha juga diamini oleh Pemkot Semarang yang yakin pertumbuhan ekonomi tahun ini akan tumbuh positif. Jika pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kota Semarang sebesar 5,8 persen, kemudian meningkat menjadi 6,0 persen pada tahun 2011, dan menjadi 6,2 persen pada tahun 2012, pada tahun ini dengan kegiatan besar yang ada di Semarang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Selain pertumbuhan ekonomi yang tumbuh, "Semarang Great Sale" diharapkan dapat memberikan multiefek yakni semakin terbukanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan kepada para pelaku usaha agar dalam pemberian diskon tetap mengedepankan kualitas produk, layanan, dan informasi.

"Jangan ada rekayasa harga. Masyarakat yang berbelanja juga harus lebih teliti, jangan terlalu konsumtif. Belilah produk sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan kemampuan," katanya.