Investasi emas semakin berkilau
Semarang (ANTARA) - Rasa senang tampak jelas dari raut wajah Syafa'ah (47), usai mendapatkan kejutan kado buket bunga yang di tengahnya terdapat emas Antam di hari ulang tahunnya, dari sang adik yang ada di luar kota. Ibu tiga anak asal Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah ini menyebutkan dari kado tersebut, semakin menambah simpanan emas yang ia miliki.
“Berawal menabung uang tunai, lebih cepat habisnya. Sementara ada kebutuhan harus menabung untuk berjaga-jaga pelunasan haji. Saya dan suami sudah mendaftar haji tahun 2019. Saat berfikir menabung yang menguntungkan, terfikirnya menabung emas,” cerita Syafa'ah sembari menunjukkan buket bunga yang ditempatkan di pojok ruang keluarganya.
Selain membeli emas langsung biasanya dalam besaran 5 gram, Syafaah yang tengah merintis usaha ternak ayam petelur ini pun, beberapa kali ikut arisan emas di kelompok ibu-ibu kantor suaminya.
“Emas kan sudah ada sejak zaman Rosullallah, digunakan sebagai alat tukar, penentu kekayaan, membayar mahar, zakat, bahkan sebagai mata uang utama. Setahu saya tidak akan rugi kalau menabung emas,” kata Syafa'ah yang merupakan lulusan S1 kampus negeri Islam di Semarang ini.
Syafa'ah mengakui jumlah tabungan emas Antam-nya belum banyak, namun dengan harga emas yang terus naik, dirinya optimistis bisa sangat membantu saat nanti pelunasan haji.
Pilihan Tepat Investasi
Berinvestasi emas pun sudah lama dilakukan oleh Dewi M. (47) seorang pegawai swasta di Jakarta karena menurutnya emas tidak mudah rusak kalau disimpan dalam jangka panjang, bahkan nilainya semakin bertambah.
“Dulu kan pernah viral, berita uang rusak karena dimakan rayap. Beda dengan emas, semakin lama disimpan justru nilainya semakin bertambah,” kata Dewi yang tidak bersedia menyebutkan sudah berapa banyak tabungan emas yang dimilikinya.
Sebagai ibu dengan dua orang anak, Dewi mengaku harus mempersiapkan diri, dengan menabung emas untuk uang pendidikan terutama karena kedua anaknya yang saat ini masih duduk di bangku SMP dan TK mempunyai impian nantinya ingin melanjutkan kuliah jurusan kedokteran.
“Saya meyakini kalau sejak awal dipersiapkan, maka nanti seiring anak-anak lulus SMA kan pas. Menabung emasnya memang tidak banyak tiap bulannya, tapi seiring mereka lulus, insyaallah sangat berarti bagi kami. Apalagi nilai emas kan terus naik ya,” kata Dewi yang merupakan single parent ini.
Sementara itu, Aliyah Natasya financial planner pada gelar edukasi Cerdas Berinvestasi Emas, di Jakarta, Senin (7/10/2024) mengingatkan bahwa hari kemarin lebih berharga dibanding hari ini dan hari esok lebih mahal dibanding hari ini.
“Hari kemarin pada tahun 1994, harga emas antam per gram Rp25rb, tahun 2004 atau 10 tahun kemudian menjadi Rp100rb atau naik empat kali lipat, tahun 2014 antam harganya Rp500rb, dan tahun 2024 harga beli sudah Rp1,5 juta,” kata Aliyah.
Kenaikan harga emas tersebut menunjukkan investasi emas justru semakin bersinar dan menawarkan perlindungan terhadap inflasi dan fluktuasi nilai mata uang, di tengah ketidakpastian ekonomi yang salah satunya akibat gejolak geopolitik global di beberapa wilayah khususnya Timur Tengah yang menyebabkan suku bunga global juga domestik tidak dapat ditebak.
Aliyah menyebutkan emas menjadi salah satu jenis investasi yang aman selain surat berharga negara (SBN) yang memiliki tingkat keamanan tinggi karena dijamin negara dan properti yang memang dari tahun ke tahun harganya semakin naik.
Saat berinvestasi emas, kata dia, maka ada tiga pilar gold investment yakni safety karena emas dikenal sebagai aset safe haven dan memiliki nilai intrinsik, cocok untuk menjaga kekayaan terutama saat krisis ekonomi.
Kedua liquidity karena emas memiliki likuiditas tinggi dan mudah dicairkan dalam bentuk uang tunai untuk kebutuhan mendesak. Ketiga return generation, karena emas adalah aset pelindung dan harga berpotensi naik terutama saat inflasi tinggi atau devaluasi mata uang.
“Kenapa harus menyisihkan portofolio emas, karena melindungi nilai dan emas terbukti secara long trem melindungi aset kita. Jika punya goal naik haji, alangkah baiknya current siries dengan menabung emas,” kata Aliyah yang juga memiliki tabungan emas dengan jangka waktu lima tahun.
Beli Emas Bisa Dicicil
Adaya perbedaan pendapat membeli emas secara menyicil atau mengangsur, Direktur BCA Syariah Pranata dalam kesempatan yang sama pada edukasi Cerdas Berinvestasi Emas, Senin (7/10) menyatakan berdasarkan Dewan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2010 diperbolehkan.
DSN MUI Nomor 77/DSN-MUI/V/2010 menyebutkan jual beli emas secara tidak tunai, termasuk yang dicicil, hukumnya boleh atau mubah dengan ketentuan emas tidak boleh dijadikan alat tukar resmi uang, harga jual tidak boleh bertambah selama jangka waktu perjanjian. Ketentuan lainnya emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh dijadikan jaminan dan emas yang dijadikan jaminan tidak boleh diperjualbelikan atau dijadikan objek akad lain.
Di BCA Syariah sendiri, kata Pranata, setiap transaksi emas akan didasari oleh akad atau perjanjian antara dua pihak yang menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing, termasuk harga, waktu pembayaran, serta penyerahan barang. Pembiayaan Emas Islamic Banking (iB) BCA Syariah menggunakan akad jual beli atau murabahah.
Transaksi pun, lanjut Pranata, berlangsung secara transparan dan disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam layanan pembiayaan emas yang disediakan oleh BCA Syariah, kepemilikan emas dipastikan nasabah memiliki hak penuh atas emas yang dibeli, baik secara fisik maupun dalam bentuk sertifikat yang mewakili emas tersebut.
“BCA Syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan semua produk dan jasa yang diberikan, termasuk pembiayaan Emas iB telah sesuai dengan prinsip syariah,” katanya.
Animo Investasi Emas Naik
Animo masyarakat berinvestasi emas pun meningkat yang ditunjukkan dari pertumbuhan account yang naik dua kali lipat menjadi 6.000 account BCA Syariah, produk pencairan emas tahun lalu hanya 2 kg dan per September 2024 mencapai 15 kg.
Peningkatan animo investasi emas tersebut, menurut Pranata, karena di BCA Syariah memberikan kemudahan untuk menyicil dengan jangka waktu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mulai dari satu sampai lima tahun.
“Begitu juga untuk pengajuannya cukup melalui aplikasi new mobile banking BSya by BCA Syariah. Besaran emas yang dipilih pun sangat beragam yakni 10gr, 25gr, 50, 100gr, dan 250 gr dengan cicilan mulai dari Rp200 ribuan per bulan,” kata Pranata.
Sekarang pun, kata dia, persyaratannya mudah dengan KTP untuk pembiayaan hingga Rp100 juta. Logam mulia Antam-nya pun sudah sertifikat internasional (LBMA). Jika ingin simulasi pembiayaan emas bisa melalui https://www.bcasyariah.co.id/emas-ib. Untuk penyimpanannya bisa disimpan di brangkas atau beli Antam dan disimpannya juga di Antam.
Per September jumlah pembiayaan emas di BCA Syariah meningkat pesat hingga 150,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp133,6 miliar. Pertumbuhan pembiayaan emas iB merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan produk pembiayaan konsumer lainnya.
Jumlah nasabah emas iB BCA syariah sampai dengan September 2024 mengalami peningkatan hingga 55,84 persen secara tahunan mencapai 5.688 nasabah dengan rincian sebagai berikut.
Provinsi |
Prosentase |
Banda Aceh |
3.41 persen |
Bandar Lampung |
1.60 persen |
Banten |
1.88 persen |
DKI Jakarta |
25,49 persen |
Jawa Barat |
16.09 persen |
Jawa Tengah |
7,89 persen |
Jawa Timur |
26.25 persen |
Sulawesi Selatan |
4.90 persen |
Sumatera Selatan |
5.67 persen |
Sumatera Utara |
3.06 persen |
Yogyakarta |
3.67 persen |
Saat ini emas iB BCA Syariah menjadi produk investasi pilihan untuk kaum milenial terlihat dari nasabah pembiayaan emas iB BCA Syariah yang didominasi oleh generasi milenial. Presentase rentang usia nasabah pembiayaan emas di BCA Syariah yakni generasi baby boomers (lebih dari 75 tahun) 0,03 persen; gen x (40-55) sebanyak 34,13 persen; gen y (24-39) sebanyak 50,77 persen; dan gen z (11-23) sebanyak 11,24 persen.
Nasabah pembiayaan emas iB adalah nasabah yang berada di usia produktif dengan rentang umur antara 24-55 tahun (84 persen). Hal itu menunjukkan minat kaum muda untuk berinvestasi emas iB BCA Syariah semakin meningkat. Selain itu mayoritas nasabah pembiayaan emas BCA Syariah adalah perempuan dengan persentase sebesar 70 persen.
BCA Syariah, tambah Pranata juga masif memberikan edukasi ke masyarakat mengenai pentingnya menabung emas untuk semua tingkatan usia termasuk generasi muda dalam membangun keamanan finansial.
Apalagi emas memiliki peluang yang sangat baik di masa depan. Hal itu dapat dilihat dari data harga emas selama lima tahun terakhir (2019 – 2024) menunjukkan harga logam mulia PT Aneka Tambang (Antam) tren harga emas meningkat hingga 98,57 persen (www.logammulia.com/id). Tren peningkatan harga emas tersebut menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang.
“Keunggulan investasi pembiayaan emas iB BCA Syariah yakni aman, karena kami bekerja sama langsung dengan Antam untuk menyediakan emas yang dibiayai dan emas-nya nasabah disimpan dengan aman di BCA Syariah hingga akhir pembiayaan; kemudahan proses dengan persyaratan dokumen KTP dan pengajuan pembiayaan melalui mobile banking BSya; serta angsuran tetap yang artinya nasabah mendapatkan kepastian harga emas yang dibeli selama jangka waktu pembiayaan,” kata Pranata.
Pribahasa menyebutkan waktu adalah uang, sehingga kita harus bisa memanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satu upayanya memanfaatkan waktu sebaik mungkin sejak dini dengan berinvestasi emas untuk hasil baik di masa depan. Apalagi dengan investasi emas, tidak hanya mengamankan finansial perorarangan atau pribadi yang menabungnya, tetapi lebih dari itu yakni ikut berkontribusi menguatkan perekonomian bangsa.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024