Malawi Jual Pesawat Kepresidenan untuk Beri Makan Rakyat Miskin
Jumat, 6 September 2013 8:29 WIB
Wapres Malawi Joyce Banda berpidato di hadapan media di ibukota Lilongwe, Sabtu (7/4). Banda mengambil alih pemerintahan di negara Afrika selatan setelah Presiden Bingu wa Mutharika wafat, dan kekhawatiran adanya perebutan penerus membuat lembaga neg
"Keputusan pemerintah akan memungkinkan dana yang dihasilkan dari penjualan pesawat kepresidenan itu untuk membeli jagung dari pasar lokal dan produksi tanaman kacang-kacangan," kata juru bicara Kementerian Keuangan Malawi, Nations Msowoya, lapor AFP.
Pakar pangan menyebutkan 10 persen dari 13 juta penduduk negara yang terletak di selatan Afrika itu akan menghadapi ancaman kekurangan pasokan pangan tahun ini.
Presiden Malawi Joyce Banda pada tahun lalu memutuskan untuk menjual pesawat kepresidenan yang dibeli senilai 22 juta dolar oleh pendahulunya Bingu wa Mutharika, karena alasan anggaran perawatan yang membebani kas negara.
Inggris, yang pernah menduduki Malawi pada masa kolonialisme, mengurangi bantuan ekonominya menjadi 4,7 juta dolar setelah pesawat kenegaraan berkapasitas hanya 14 penumpang itu dibeli.
Mutharika, yang meninggal karena serangan jantung pada tahun lalu, seringkali membela pembelian pesawat kenegaraan itu dengan menyebutnya sebagai simbol kemajuan negara miskin di Afrika itu.
Sejak menjabat, Banda telah menempuh sejumlah kebijakan penghematan anggaran dan menggunakan maskapai komersil untuk kunjungan ke luar negerinya.
Pesawat kepresidenan berkapasitas 14 penumpang itu terjual melalui sebuah lelang ke perusahaan asal Kepulauan Virgin, Bohnox Enterprise Ltd.
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017