"Saat ini kami melakukan berbagai persiapan terkait dengan pengawasan pelaksanaan program revitalisasi tersebut, tetapi secara teknis yang melakukannya eksekutif, kami hanya mengawasi," kata Pelaksana Tugas Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Rukma usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng dengan agenda mendengarkan pandangan fraksi-fraksi terkait dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.

Ia menjelaskan bahwa konsep revitalisasi BUMD telah dirancang dan disesuaikan dengan keinginan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Terkait dengan pelaksanaan revitalisasi, Rukma mengungkapkan bahwa beberapa dari tujuh BUMD yang dimiliki Pemprov Jateng, ada yang akan dilikuidasi, dan ada yang dipertahankan berdasarkan kinerjanya.

"BUMD yang kinerjanya baik akan didorong guna peningkatan keuntungan, sedangkan yang buruk kita 'delete'," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

BUMD milik Pemprov Jateng adalah PT Pekan Raya Promosi Pembangunan Jateng (PRPP), PT Bank Jateng, Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR BKK), Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB), PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma.

Selain itu, masih ada Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) dan PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) yang menunggu pengesahan raperda menjadi perusahaan sendiri.

Seperti diwartakan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai perlu segera dibentuk tim revitalisasi badan usaha milik daerah dan tim reformasi birokrasi sebagai upaya penghematan anggaran.

"Tim yang akan dibentuk tersebut sebaiknya dari kalangan profesional yang benar-benar independen," ujarnya.

Ganjar menjelaskan, dengan adanya pembentukan tim revitalisasi BUMD, Pemprov Jateng mempunyai argumentasi ilmiah atau akademis yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Dengan tim revitalisasi, kita dapat mengetahui mana yang harus kita berikan suntikan, mana yang harus di-'review' ulang, dan barangkali akan ada BUMD yang tidak bagus kita likuidasi," kata Ganjar.