"Kehadiran kami bukan untuk menakut-nakuti masyarakat dan wisatawan, tetapi ada kegiatan lain yaitu pengobatan gratis untuk masyarakat pesisir," katanya di Labuan Bajo.

Ia mengatakan hal itu ketika dimintai tanggapan pernyataan Ketua Asosiasi Biro Perjalanan (ASITA) Kabupaten Manggarai Barat Theodorus Hamun di Labuan Bajo, yang menilai kehadiran armada KRI di perairan Labuan Bajo sudah membuat kenyamanan wisatawan terganggu.

Bambang mengatakan, selain melakukan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan perbaikan sejumlah rumah ibadah dan sekolah, kehadiran armada KRI tersebut juga untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sail Komodo 2013.

Sejumlah kegiatan yang diikuti oleh KRI di antaranya, parade kapal perang "sailing pass" kapal perang dan kapal layar, terjun payung dan "water jump".

Dia menyebutkan, dalam pelaksanaan Sail Komodo 2013 ini, TNI AL mengerahkan 32 kapal perang dengan sejumlah kegiatan yang sudah disiapkan.

"Kegiatan ini tidak hanya di Labuan Bajo, tetapi di beberapa daerah pesisir lainnya di NTT, seperti Kabupaten Lembata, Sikka, Sumba Timur, dan di Benoa, Bali serta Jakarta," katanya.