Sang Juara Dunia Kembali Satu Ring
Kamis, 7 November 2013 7:00 WIB
ilustrasi
Pemegang gelar Super Champion kelas bulu (57,1 kilogram) WBA Chris John dan juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) Daud Yordan bakal kembali satu ring untuk mempertahankan gelar mereka.
Kedua petinju dari Semarang (Chris John) dan Sukadana, Kalimantan Barat, (Daud Yordan) bakal mempertahankan gelarnya pada pertarungan di Metro City, Perth, Australia Barat, Australia, pada 6 Desember 2013.
Hanya bedanya, Chris John akan mempertahankan gelar yang ke-19 kali setelah merebutnya dari tangan petinju Kolombia Oscar Leon melalui pertarungan ad-interim di Bali, September 2003, sedangkan Daud Yordan baru pertama kali mempertahankan gelar setelah yang bersangkutan merebut gelar juara dunia kelas ringan pada Juli 2013.
Mereka berada satu ring memang bukan hal yang baru karena pada tiga pertarungan sebelumnya Chris John dan Daud Yordan juga pernah satu ring, bahkan mereka juga sempat saling berhadapan satu sama lainnya untuk merebut gelar juara dunia kelas bulu (saat Daud Yordan masih berkecimpung di kelas bulu).
Pada pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas bulu WBA di Jakarta, 17 April 2011, Daud Yordan gagal mengalahkan Chris John (112-116,112-116, dan 111-117).
Setelah itu mereka naik ring bersama-sama, yaitu pertama pada 5 Mei 2012 di Marina Bay Sands Hotel Singapura, saat itu Chris John menghadapi petinju Jepang Shoji Kimora untuk mempertahankan gelar yang ke-16 kali. Pada waktu itu suami mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati, berhasil mempertahankan gelarnya setelah menang angka atas petinju Jepang (118-109,117-110, dan 118-109).
Sebelum pertarungan Chris John melawan Shoji Kimora, Daud Yordan berhasil merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO setelah memang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva.
Kemudian mereka kembali satu ring pada 9 November 2012 di Marian bay Sands Hotel Singapura, saat itu Chris John menghadapi petinju Thailand Chonlatarn Piriyapinyo untuk mempertahankan gelar yang ke-17 kalinya. Saat itu ayah dari Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani tersebut berhasil membawa kembali gelar juara dunia kelas bulu setelah menang angka atas petinju Thailand (119-109,119-109, dan 117-111).
Sementara itu ayah dari Miquel Angel Jordan Jr menghadapi petinju Mongolia Choi Tseveenpurev untuk mempertahankan gelar juara dunia yang pertama. Saat itu Daud Yordan berhasil mempertahankan gelar setelah menang angka atas petinju Mongolia tersebut (119-110,117-111, dan 118-110).
Kebersamaan mereka masih tetap berlanjut ketika tampil pada pertarungan perebutan gelar di lapangan tenis indoor Senayan, Jakarta, 14 April 2013. Tetapi pada pertarungan tersebut, kedua petinju memiliki nasib yang berbeda.
Petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jateng, (Chris John) berhasil mempertahankan gelar juara dunia meskipun hanya bermain imbang melawan petinju Jepang Satoshi Hosono karena wasit Rafael Ramos menghentikan pertarungan mereka pada ronde kedua setelah pelipis Chris John mengeluarkan darah.
Sementara itu Daud Yordan harus kehilangan gelar juara dunia kelas bulu IBO setelah kalah TKO pada ronde ke-12 dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka. Setelah itu Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu ke ringan.
Akhirnya, Daud Yordan kembali merengkuh gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang angka atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela (117-111,115-113, dan 116-112) pada pertarungan di Perth, Australia, 6 Juli 2013. Saat itu Chris John tidak naik ring karena belum ada jadwal dan masih konsentrasi menyembuhkan luka akibat pertarungan melawan petinju Jepang Satoshi Hosono.
Petinju Afrika Selatan
Pada pertarungan mereka di Perth, Australia, 6 Desember mendatang, kedua petinju sama-sama akan menghadapi petinju Afrika Selatan, hanya saja calon lawan dari Daud Yordan masih menunggu pengumuman dari manajemen.
"Dalam pekan ini, saya akan diberitahu oleh manejemen soal nama calon lawan saya pada pertarungan 6 Desember mendatang," kata Daud Yordan.
Petinju yang memiliki rekor bertarung 31 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut mengatakan, sejak sepekan yang lalu dirinya sudah mulai berlatih di Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, untuk persiapan menghadapi pertarungan mendatang.
"Saat ini latihan masih bersifat peningkatan fisik dan juga latihan teknik dengan teman latih tanding petinju setempat," katanya.
Sementara itu Chris John yang memiliki rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan tiga kali seri tersebut sudah dipastikan akan menghadapi petinju Afrika Selatan Simpiwe "V12" Vetyeka.
Simpiwe Vetyeka merupakan petinju yang mengalahkan Daud Yordan pada pertarungan perebutan gelar juara dunia kelas bulu IBO di Jakarta, 14 Juli 2013.
Petinju dengan julukan The Dragon tersebut akan berusaha membalaskan kekalahan yang diderita rekannya Daud Yordan pada pertarungan melawan petinju Afrika Selatan tersebut di Australia mendatang.
Di samping itu, Chris John yang menerima Bintang Jasa dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, juga akan membuat sejarah dan rekor yang sama dengan Esubio Pedrosa yang berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 19 kali.
"Dengan dedikasi, tekad, dan disiplin, saya tidak akan mengecewakan rakyat negara saya. Pada 6 Desember kebanggaan rayat Indonesia akan pulih," kata Chris John.
Vetyeka merupakan juara dunia di dua kelas yang berbeda yaitu kelas bulu dan bantam. Ia bertekad untuk mematahkan ambisi Chris John yang menyamai rekor Pedrosa. "Saya pernah menang di Amerika Serikat, Meksiko, dan mengalahkan Daud Cino Yordan di Tanah Airnya," kata Vetyeka.
Chris John tiba di Perth awal bulan ini dan langsung berlatih di Sasana Herry's Gym di Balcatta, Perth. Pertarungan melawan Vetyeka ini merupakan pertama sejak Chris John bertarung melawan petinju Jepang, Satoshi Hosono di Jakarta, April 2013.
Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bimasvara Bank Jateng raih prestasi di Festival Paduan Suara Jasa Keuangan
28 November 2024 16:09 WIB
Terpopuler - Pumpunan
Lihat Juga
"Sepenggal Kisah" BPJS Ketenagakerjaan bagi penggali kubur dan pemandi jenazah
22 November 2024 21:06 WIB