Tiga Catatan JPPR Terkait DPT
Kamis, 5 Desember 2013 15:13 WIB
"Pertama, sikap melunak dari Kemendagri untuk bersedia memberikan NIK bagi pemilih yang tanpa NIK sebanyak 3,3 juta," kata Deputi Koordinator JPPR Masykurudin Hafidz di Jakarta, Kamis.
Sikap Kemendagri itu, menurut dia, cerminan dari sistem administrasi kependudukan yang memang masih menyisakan masalah.
Ia mengatakan dari proses pemutakhiran data pemilih pemilu yang panjang ini, faktanya telah ditemukan adanya jutaan warga negara yang tidak mempunyai NIK.
"Padahal setiap warga negara harus mempunyai data kependudukan sebagai basis penentuan kebutuhan masyarakat, misalnya kesehatan, ekonomi dan pendidikan," ujarnya.
Catatan kedua, menurut Masykurudin, yaitu tanggapan partai politik kecuali PDI Perjuangan yang memberikan tanggapan panjang beserta data sandingan. Sementara mayoritas tanggapan partai politik standar dan tidak mencerminkan parpol bekerja dalam sebulan terakhir ini.
Hal itu, ujar dia, terkait pemeriksaan di lapangan untuk mencari temuan atau melakukan analisis secara nasional. Kelihatan sekali parpol tidak maksimal melakukan penelusuran.
"Padahal Parpol dengan mudah dapat berkoordinasi dengan kepengurusan tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk men-chek apa yang dilakukan oleh KPU untuk memperbaiki data pemilih ini," katanya.
Dia menjelaskan catatan ketiga, rekomendasi Bawaslu ke KPU untuk tetap terus melakukan perbaikan, juga harus dibarengi oleh keseriusan Bawaslu mengawasi atas perjalanan rekomendasi tersebut.
Rekomendasi itu, menurut dia, sesungguhnya berlaku juga bagi Bawaslu sendiri untuk tetap serius mengawal perbaikan data pemilih dan perbaikan terhadap pemenuhan lima elemen daftar pemilih.
"Kualitas data pemilih tidak hanya disebabkan oleh penyelenggaraan KPU, tetapi juga kualitas pengawasan dari Bawaslu," ujarnya.
KPU dalam Rapat Pleno Penyempurnaan Rekapitulasi DPT Nasional di Jakarta pada Rabu (4/12) menyatakan masih belum menemukan dokumen kependudukan 54.692 pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) karena belum ditemukan data kependudukan selama pemutakhiran.
KPU tetap akan mencari keberadaan dokumen kependudukan milik puluhan ribu pemilih tersebut, sebagai dasar pemberian NIK oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri.
KPU sendiri telah melakukan penyempurnaan DPT dengan mencoret 439.747 pemilih sehingga DPT untuk Pemilu 2014 menurun menjadi 186.172.508 orang, dengan 3,3 juta di antaranya belum memiliki NIK.
Kemendagri mengakui keberadaan 3,3 juta pemilih tersebut dan akan memberikan NIK.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Catatan akhir tahun 2023, kasus penganiayaan dan pencurian di Semarang meningkat
28 December 2023 22:42 WIB, 2023
Catatan akhir tahun 2023, Polresta Surakarta ungkap 132 kasus narkoba
28 December 2023 22:38 WIB, 2023
Catatan Akhir Tahun 2022 HKTI: Kebijakan pangan kita mestinya utamakan kesejahteraan petani
31 December 2022 19:53 WIB, 2022
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017